
SULTRAKINI.COM: KENDARI- Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo (UHO) melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Aula Kantor Kelurahan Lepo-Lepo, Kota Kendari. Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 11.00 WITA ini mengangkat tema “Mewujudkan Pemerintahan Partisipatif dalam Penanganan Banjir.”
PKL ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah sekaligus mendorong kesadaran kolektif warga dalam menghadapi bencana banjir yang kerap melanda kawasan tersebut.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Dr. H. Muhammad Nasir, S.Sos., M.Si. mengungkapkan bahwa mahasiswa telah melakukan survei lapangan mengenai kondisi banjir di sekitar Kelurahan Lepo-Lepo.
“Kami sudah melakukan survei bagaimana keadaan banjir di sini. Hasilnya akan kita diskusikan bersama masyarakat, mahasiswa, aparat kelurahan, dan Badan Penanggulangan Bencana Kota Kendari agar rencana penanganan bisa terintegrasi,” jelasnya.
Ia menambahkan, persoalan banjir salah satunya dipicu konstruksi Jembatan Wanggu yang relatif kecil dan pendek, sehingga air kerap tertahan saat hujan deras.
Dr. Nasir juga menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah dan masyarakat untuk solusi jangka panjang.
“Peraturan kita ini harus kolaboratif. Hasil diskusi mengindikasikan muara penuh sedimentasi, sehingga perlu pengerukan. Pemerintah daerah dan pusat diharapkan menyediakan fasilitas dan membangun infrastruktur agar banjir tidak terus berulang,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa pihak kampus akan menindaklanjuti kegiatan ini melalui laporan resmi berisi hasil survei dan diskusi.
“Kami dari kampus akan membuka laporan hasil survei dan bahan diskusi untuk disampaikan kepada pihak terkait. Program seperti ini ke depan harus lebih banyak melibatkan masyarakat agar proses mitigasi dan penanganan banjir bisa lebih efektif,” terangnya.
Perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari, Muhammad Syahbirin, Fungsional Analis Kebencanaan Ahli Madya, turut mengapresiasi kegiatan ini.
“Kegiatan penutup ini adalah wujud kerja sama antara pemerintah dan dunia akademisi, khususnya FISIP UHO, dalam penanganan bencana. Bencana bukan hanya urusan pemerintah, tetapi tanggung jawab semua pihak. Dengan keterlibatan masyarakat, kita berharap Kota Kendari ke depan dapat meminimalisir bencana, terutama banjir di Kelurahan Lepo-Lepo dan wilayah Wanggu,” ujarnya.
Apresiasi dari Pemerintah Kelurahan
Lurah Lepo-Lepo, Ridlan Nurung, juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Kolaborasi seperti ini sangat penting. Masukan dari masyarakat akan menjadi acuan bersama dalam penanganan banjir ke depan,” jelasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri mahasiswa, masyarakat setempat, aparat Kelurahan Lepo-Lepo, Babinsa, para Ketua RT/RW, dan tokoh pemuda. Mereka menyampaikan berbagai masukan, mulai dari kebutuhan pengerukan sungai hingga perbaikan infrastruktur, yang diharapkan dapat ditindaklanjuti pemerintah kota maupun pusat.
Dukungan Akademisi dan Rincian Kegiatan
Acara dipandu oleh La Ode Aslim, SE., M.Si. sebagai moderator, serta mendapat pendampingan dari para dosen FISIP UHO, yakni Muh. Rijal, S.Ap., M.AP. dan La Ode Muhammad Adam Nur, S.Ap., M.IP.
Sebanyak 15 mahasiswa dari berbagai jurusan—Ilmu Politik, Ilmu Pemerintahan, dan Administrasi Negara—telah melakukan survei selama satu bulan penuh pada Agustus 2025, sebelum puncak acara diskusi ini digelar.
Laporan: Andi Mahfud