SULTRAKINI.COM: Matta Cinema Production, rumah produksi berbasis Yogyakarta, mengumumkan enam rencana produksi film (project line-up) di Asian Content & Film Market (ACFM), rangkaian Busan International Film Festival (BIFF) ke-30.
Peluncuran ini menandai langkah strategis membangun kolaborasi investasi, distribusi, dan penjualan internasional, dengan sebagian pendanaan telah diamankan dari Indonesia dan 80 persen konten ditujukan bagi penonton Indonesia.
“Kami menjajaki kerja sama investasi, distribusi, dan penjualan film dengan beberapa perusahaan dari berbagai negara,” kata Nugroho Dewanto, CEO dan Produser Matta Cinema Production, seusai sesi peluncuran proyek di ACFM, Busan.
Mengusung tema “TRUE STORIES of INDONESIA: From Local Roots to Global Screen,” Matta juga meresmikan kemitraan dengan Tempo Media Group (melalui anak usaha Pal8 Pictures) untuk tiga film drama kriminal berbasis jurnalisme investigasi Tempo yang diolah dari kisah nyata. “Kami ingin mengangkat kisah-kisah menyentuh yang menarik perhatian publik melalui medium film untuk mendorong perubahan nyata di Indonesia,” ujar Wahyu Dhyatmika, produser Pal8 Pictures sekaligus Direktur Tempo Media Group.
Tiga Film Kolaborasi Matta–Tempo (Produksi 2026–2028)
- Pintu Kanjuruhan (The Doors of Kanjuruhan)
Sutradara: Razka Robby Ertanto (nominasi Big Screen Competition, IFFR 2024)
• Anggaran: Rp10 miliar
• Sumber cerita: Tragedi sepak bola Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 131 orang; peristiwa itu luas dikaitkan dengan penggunaan gas air mata.
• Fokus: Rekonstruksi tragedi dan jejak tanggung jawab publik. - Malam Alia (The Longest Night)
Sutradara: Pritagita Arianegara (finalis Best Asian Future Section Award, TIFF 2016)
• Anggaran: Rp10 miliar
• Sumber cerita: Kasus perundungan (bullying) yang dikaitkan dengan kematian mahasiswi kedokteran di Semarang.
• Fokus: Kekerasan berbasis relasi kuasa dan kultur kampus. - Kampung Harapan (Village of the Hopefuls)
Sutradara: Garin Nugroho
• Anggaran: Rp10 miliar
• Sumber cerita: Polemik judi online yang mengguncang Indonesia.
• Fokus: Retakan sosial-ekonomi keluarga dan komunitas akibat ekonomi gelap digital.
Ketiga proyek ini diproduksi bersama Pal8 Pictures (Tempo) dalam rentang 2026–2028. Proyek Matta lainnya Adalah;
- Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang (My Own Last Supper) — pra-produksi
Sutradara: ismailBASBETH (film Sara world premiere di Busan 2023)
• Anggaran: Rp8 miliar
• Asal cerita: Adaptasi novel pemenang sayembara.
• Jadwal: Mulai produksi November 2025. - Peristirahatan Terakhir (Last Resort) — pengembangan
Skenario: Almarhum Gertjan Zuilhof (mantan programmer IFFR)
• Sutradara: ismailBASBETH
• Anggaran: Rp20 miliar
• Arah pasar: Internasional; eksplorasi tema eksistensial lintas budaya. - Perjalanan Rasa (The Unforgettable Flavors) — pengembangan
Sutradara: Lasja F. Susatyo, pendiri Indonesian Directors Club (IFDC)
• Anggaran: Rp12 miliar
• Inspirasi: Buku resep masakan Mustika Rasa (1965) yang diinisiasi Presiden Sukarno
• Mitra: Ruang Basbeth Bercerita (RBB), produser Lyza Anggraheni (peraih TAICCA Award, Busan Asian Film School Pitching ACFM 2024)
• Arah pasar: Utama Indonesia, dengan peluang kolaborasi internasional untuk distribusi tematik kuliner.
“Matta Cinema Production akan konsisten menyajikan film berkualitas dunia dengan pemahaman utuh atas cerita, talenta, dan penonton Indonesia. Jalan baru perlu dirintis; yang membutuhkan film bagus di bioskop bukan hanya remaja, tetapi juga anak-anak dan penonton dewasa. Kami fokus pada yang terakhir terlebih dahulu,” ujar ismailBASBETH di sela ACFM.
“Kami membuka peluang kerja sama internasional dalam bentuk apa pun—baik untuk Perjalanan Rasa yang berfokus pada pasar Indonesia, maupun Last Resort yang menargetkan pasar global,” tambah Lyza Anggraheni (RBB) di Busan.
Kehadiran Matta di ACFM–BIFF30 menegaskan strategi hulu–hilir: pengembangan cerita berbasis riset jurnalistik dan realitas sosial Indonesia, disiplin kreatif oleh sutradara lintas generasi, serta pendekatan pasar ganda (domestik–global). Kolaborasi dengan Tempo memperkuat kredibilitas sumber cerita dan membuka kanal co-production, pre-sales, dan distribusi di jaringan Asia–Eropa.
Laporan: Frirac