Dari Tenun Masalili hingga Wakaf Digital, BI Gaungkan Semangat Ekonomi Syariah di STQH Nasional

2 days ago 9

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dalam rangkaian kegiatan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Nasional ke-XXVIII Tahun 2025, Bank Indonesia (BI) turut berpartisipasi aktif dengan menghadirkan stan UMKM binaan serta program edukasi literasi ekonomi dan keuangan syariah di arena utama MTQ Kendari, Sabtu malam (11/10/2025).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara, Edwin Permadi, menjelaskan bahwa keikutsertaan BI dalam STQH Nasional kali ini merupakan bentuk sinergi bersama pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan ekonomi masyarakat, khususnya melalui promosi produk-produk unggulan UMKM lokal.

“Kegiatan ini sejalan dengan pelaksanaan tugas kami, yaitu mendorong dan mempromosikan produk-produk UMKM Sulawesi Tenggara. Dalam STQH ini kami bersinergi dengan pemerintah daerah serta mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sektor UMKM berbasis syariah,” jelas Edwin Permadi.

Pada kegiatan ini, Bank Indonesia menghadirkan berbagai UMKM syariah binaan yang telah memiliki sertifikasi halal, sekaligus mendukung transaksi digital payment menggunakan QRIS Bank Syariah Indonesia (BSI).

“Karena ini kegiatan berbasis syariah, maka kami membawa teman-teman UMKM syariah. Mereka sudah memiliki sertifikasi halal dan telah menggunakan digital payment QRIS Bank Syariah Indonesia,” tambahnya.

Selain mempromosikan produk UMKM, BI juga memperkenalkan berbagai program edukatif untuk meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah kepada masyarakat. Salah satunya melalui pengenalan aplikasi Satu Wakaf, yang memungkinkan pengunjung untuk berwakaf secara digital dengan mudah.

“Kami mengadakan edukasi literasi ekonomi dan keuangan syariah. Dari sisi keuangan sosial syariah, kami memperkenalkan aplikasi Satu Wakaf, di mana pengunjung dapat berwakaf dengan memindai QR sesuai nominalnya. Sebagai apresiasi, kami juga menyiapkan hadiah kecil berupa satu cangkir kopi atau coklat,” ujar Edwin.

Untuk menambah interaksi dengan pengunjung, Bank Indonesia juga menyiapkan berbagai games edukatif seputar transaksi digital dan pemahaman QRIS, seperti permainan “Tebak Koin” dan simulasi edukatif pembayaran nontunai.

“Kami juga menyiapkan games edukasi seperti tebak koin dan edukasi QRIS. Harapannya, masyarakat semakin memahami manfaat transaksi digital syariah dan ikut berpartisipasi dalam ekonomi digital,” ungkapnya.

Produk-produk UMKM binaan BI yang dihadirkan berasal dari berbagai sektor, mulai dari tenun Masalili dan tenun Buton Tengah, hingga produk olahan makanan dan minuman khas daerah yang menjadi daya tarik bagi pengunjung dari berbagai provinsi.

“UMKM yang kami bawa tergabung dalam program Industri Kreatif Syariah (IKRA). Produk-produk ini sudah bersertifikasi halal dan mewakili keunggulan daerah, seperti tenun Masalili, tenun Buton Tengah, serta produk olahan makanan khas yang cocok untuk oleh-oleh,” ujar Edwin.

Lebih lanjut, Edwin Permadi menyampaikan pesan penting untuk terus meningkatkan edukasi dan literasi ekonomi serta produk syariah. Ia menegaskan bahwa peningkatan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi syariah akan mendukung pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan dan inklusif.

“Dari sisi UMKM, kami terus mendorong peningkatan edukasi dan literasi ekonomi serta produk syariah. Masyarakat perlu memahami bahwa ekonomi syariah bukan hanya soal keuangan, tetapi juga tentang keberkahan dan keberlanjutan usaha,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Edwin juga mengungkapkan adanya kolaborasi erat antara Bank Indonesia dan sektor perbankan syariah untuk memperluas akses layanan keuangan syariah di masyarakat.

“Kami juga berkolaborasi dengan perbankan syariah, di antaranya Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Muamalat, dan Bank Mega Syariah. Mereka turut mempromosikan produk-produk perbankan syariah serta menyediakan layanan digital seperti QRIS bagi para pelaku UMKM di arena STQH ini,” jelasnya.

Kolaborasi ini, lanjut Edwin, menjadi langkah nyata dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah nasional, terutama di sektor UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah.

“Kami berharap sinergi ini bisa terus berlanjut, tidak hanya dalam event STQH tetapi juga pada kegiatan ekonomi daerah lainnya. Kolaborasi antara BI, pemerintah, UMKM, dan perbankan syariah akan mempercepat literasi serta inklusi keuangan syariah di Indonesia,” pungkasnya.

Di akhir wawancara, Edwin Permadi menyampaikan harapan agar penyelenggaraan STQH Nasional XXVIII membawa manfaat luas bagi ekonomi dan keagamaan. “Harapan kami, STQH ini berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi peserta maupun masyarakat luas. Melalui kegiatan ini, Bank Indonesia ingin terus berkontribusi dalam memperkuat literasi ekonomi dan keuangan syariah di seluruh Indonesia,” tutupnya.

Laporan: Andi Mahfud

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|