SULTRAKINI.COM: KENDARI — Musyawarah Wilayah (Muswil) Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Wajo (BPW KKW) Provinsi Sulawesi Tenggara tahun ini tidak hanya menjadi forum formal organisasi, tetapi juga ruang pertemuan penuh haru, nostalgia, dan kebersamaan warga Wajo di rantau Sulawesi Tenggara. Dari suasana yang hangat itulah mengalir dukungan bulat kepada Prof. Dr. Ir. H. Andi Khaeruni R., M.Si., yang akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua BPW KKW Sultra Masa Bakti 2025–2030.
Dalam balutan kekeluargaan khas Wajo yang menjunjung nilai Mali Siparappe, Rebba Sipatokkong, Malilu Siparappe, Muswil yang digelar di Kendari pada Minggu (30/11/2025) berubah menjadi momentum penguatan identitas dan semangat persaudaraan di tanah.
Muswil dibuka secara resmi oleh Drs. H. Hasanuddin, M.Si., mewakili Ketua BPW KKSS Provinsi Sulawesi Tenggara. Dengan suara tenang dan tegas, ia menyampaikan pesan yang menggugah tentang arti kebersamaan komunitas perantau serta pentingnya saling menopang di tengah dinamika kehidupan modern.
“Silaturahmi ini adalah kekuatan kita. Kita mungkin jauh dari kampung halaman, tetapi nilai dan ikatan itu yang menjaga kita tetap teguh,” ujarnya, disambut anggukan haru dari para peserta.
Momen pembukaan itu terasa seperti reuni keluarga besar—bukan sekadar acara organisasi.
Muswil hari itu mempertemukan berbagai generasi warga Wajo yang tinggal di Sultra. Ada tokoh dan sesepuh yang rambutnya mulai memutih, duduk berdampingan dengan pengurus muda yang membawa semangat baru. Ada pula keluarga yang datang bersama anak-anak untuk mengenalkan mereka pada identitas budaya Bugis Wajo.
Di antara mereka terlihat kehangatan sapaan, tawa kecil bernostalgia, hingga cerita tentang perjuangan hidup sebagai perantau. KKW tidak sekadar nama organisasi; ia adalah “rumah kedua” bagi banyak keluarga Bugis Wajo di Sulawesi Tenggara.
Peserta yang memenuhi ruang sidang merupakan representasi pengurus wilayah dan kabupaten/kota, antara lain:
Ketua dan Sekretaris BPW KKW Sultra
Sekretaris BPD KKW Kota Kendari
Ketua BPD KKW Kabupaten Kolaka
Ketua BPD KKW Kabupaten Kolaka Utara
Ketua BPD KKW Kabupaten Konawe
Ketua BPD KKW Kabupaten Bombana
Jajaran peninjau dari berbagai wilayah turut memperkaya suasana Muswil yang hangat dan dinamis.
Momen paling berkesan terjadi ketika sidang pleno memasuki agenda pemilihan ketua. Tanpa perdebatan panjang dan tanpa pencalonan formal yang rumit, suara peserta mengerucut pada satu nama: Prof. Andi Khaeruni.
Aklamasi itu lahir dari keyakinan bersama bahwa beliau adalah figur yang tepat memimpin organisasi—sosok akademisi yang rendah hati, komunikatif, dan dikenal dekat dengan berbagai lapisan komunitas.
Bagi warga Wajo di Sultra, Prof. Andi Khaeruni bukan hanya seorang profesor; ia adalah saudara, panutan, dan pengayom. Kesepakatan bulat tersebut disambut tepuk tangan panjang—tidak keras, namun sarat rasa hormat dan harapan.
Terpilihnya Prof. Andi Khaeruni membawa harapan baru bagi BPW KKW Sultra. Beliau dikenal menempatkan nilai budaya sebagai fondasi dalam setiap bentuk pengabdian. Dalam banyak kesempatan, ia menekankan bahwa identitas budaya bukan hanya dirawat, tetapi juga diperkuat dan diwariskan.
Di tengah perubahan sosial yang begitu cepat, kepemimpinan berbasis nilai menjadi sangat penting. Hal inilah yang diharapkan warga Wajo dari sosok ketua baru.
Agenda ke depan BPW KKW Sultra meliputi:
pembenahan tata organisasi,
penguatan jaringan antarwilayah,
pelestarian budaya Wajo,
pemberdayaan komunitas perantau,
peningkatan peran sosial organisasi di tengah masyarakat Sultra.
Muswil ditutup dengan pembacaan hasil keputusan, salam-salaman penuh kehangatan, serta doa agar kepemimpinan baru menjadi berkah bagi seluruh keluarga besar Wajo.
Kegiatan ini membuktikan bahwa KKW bukan hanya wadah berkumpul, tetapi juga tempat warga Wajo menemukan rumah, teman bicara, penguat semangat, dan pegangan nilai. Pada hari itu, aklamasi untuk Prof. Andi Khaeruni menjadi simbol bahwa kepemimpinan terbaik adalah yang lahir dari kepercayaan, kebersamaan, dan kesadaran kolektif akan masa depan.
Muswil berakhir, tetapi energi kebersamaan itu terasa masih mengikat kuat—seperti janji tak terucap bahwa keluarga Wajo akan selalu saling menopang, kapan pun dan di mana pun berada.

5 days ago
25















































