
SULTRAKINI.COM: KOLAKA – Aula Sasana Praja Pemda Kolaka menjadi sesak karena dipadati ratusan guru dari berbagai wilayah di Kabupaten Kolaka. Sebanyak 500 pendidik dari berbagai jenjang berkumpul dalam Seminar Nasional How To Be a Great Teacher dengan tema “Pengajar belum tentu mengajar tapi mampu menginspirasi.”
Acara ini merupakan inisiatif Teacher Preneur Nusantara yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kemenag Kolaka dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, baik dari segi penataan wawasan maupun keuangan. Kegiatan ini dilaksanakan pada 29 September 2025 diikuti 500 guru, dan pada 30 September 2025 dihadiri oleh pelajar serta pemuda.
Kepala Dinas Pendidikan, Jusrin, menyampaikan rasa senangnya dengan adanya seminar ini. Ia mengatakan, perubahan zaman yang begitu cepat, ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, menuntut semua pihak untuk terus beradaptasi.
“Dunia pendidikan tidak boleh tertinggal. Anak didik kita hari ini adalah generasi digital native yang cara belajarnya sudah jauh berbeda. Di sinilah peran Bapak dan Ibu Guru menjadi semakin sentral sekaligus penuh tantangan,” ujarnya.
Menurutnya, seminar ini menjadi ruang penyegaran, pengayaan, dan penguatan bagi para guru. “Ini adalah kesempatan emas untuk:
1. Berbagi praktik baik (best practices) dengan sesama rekan pendidik.
2. Mengasah kompetensi dengan ilmu-ilmu baru dari para pakar.
3. Menjalin jejaring dan kolaborasi untuk memajukan pendidikan kita bersama.
Saya tidak ingin kita menjadi guru yang hanya sekadar mentransfer ilmu, tetapi menjadi guru yang menginspirasi, memotivasi, dan memberdayakan. Menjadi guru yang mampu menyalakan api keingintahuan, bukan hanya mengisi wadah kosong. Menjadi guru yang mampu membentuk karakter kuat pada peserta didik, di samping kecerdasan akademik mereka,” jelasnya.
Ia pun berharap para guru dapat mengikuti seminar dengan sepenuh hati. “Manfaatkan setiap sesi, bertanyalah, berdiskusilah, dan ambil setiap ilmu yang diberikan untuk kemudian kita terapkan dalam aktivitas mengajar sehari-hari. Kepada para narasumber, atas nama Pemerintah Daerah, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kesediaan berbagi ilmu dan pengalaman. Semoga sharing knowledge ini memberikan dampak nyata bagi peningkatan mutu pendidikan di daerah kita,” tambahnya.
Sementara itu, Syafi’i Efendi, motivator nasional sekaligus pendiri Teacher Preneur, memberikan pencerahan bagi para guru dengan wawasan luas tentang bagaimana menjadi pendidik yang tidak hanya mengajar, tetapi juga mampu menginspirasi dan membentuk karakter peserta didik.
Dengan gaya komunikatif dan segar, ia mampu membangkitkan semangat para peserta. Syafi’i mendorong guru agar melepaskan belenggu masa lalu dan berfokus pada masa depan dengan growth mindset. Dalam sesi seminar, ia mengatakan, “Hari ini adalah hari mengawali perubahan baru dalam diri kita, Kawan. Mau sukses? Ganti circle pertemanan kita.” Ucapannya itu disambut antusias oleh para guru.
Rina Reskiani, guru MTs Khudrinnur Wowoli, Kecamatan Toari, mengaku beruntung bisa hadir di seminar ini. “Saya mendapat pengetahuan baru. Kalimat yang saya sukai dari seminar ini adalah: guru hebat bukanlah guru yang hanya mampu mengajar, tetapi juga mampu menginspirasi. Saya sangat menyukai tema ini,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Idham Latif, guru MTs Al Ikhlas Woimenda, Kecamatan Wolo. Ia merasa senang mengikuti seminar bertema “Guru Hebat Bukanlah Guru yang Hanya Mampu Mengajar, tapi Juga Mampu Menginspirasi.”
“Saya mendapat pengetahuan baru, yaitu cara memotivasi dan menginspirasi siswa. Materi seminar ini mudah diingat dan dipahami,” ujarnya.
Laporan: Anti