SULTRAKINI.COM: KENDARI-Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Halu Oleo (UHO) (https://uho.ac.id) yang terintegrasi dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) di Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia, Kota Kendari. Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN Tematik dengan tema Budidaya Tanaman Hortikultura yang Sehat dan Pengelolaan Pascapanen, sekaligus bentuk nyata pelaksanaan Program Kampus Berdampak, yaitu program pengabdian masyarakat yang menekankan kontribusi langsung mahasiswa terhadap peningkatan kesejahteraan dan keberlanjutan lingkungan di masyarakat.
Pelatihan ini diikuti oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Meohai yang selama ini aktif dalam kegiatan pertanian hortikultura di wilayah Rahandouna. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan yang dipandu langsung oleh mahasiswa KKN Tematik UHO. Pelaksana KKN Tematik diketuai oleh Prof. Dr. Ir. R. Marsuki Iswandi, M.Si., yang beranggotakan Prof. Ir. Teguh Wijayanto, M.Sc., Ph.D., Prof. Dr. Tamrin, S.P., M.P., Dr. Asniah, S.P., M.Si., Dr. Samsu Alam Fyka, S.P., M.Si., dan Hadi Sudarmo, S.P., M.Si.
Pelatihan pembuatan POC dilaksanakan pada tanggal 20 September 2025 sebagai kegiatan pertama untuk KKN Tematik di Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia, Kota Kendari. Proses pelaksanaan pelatihan tersebut melibatkan tim KKN Tematik yang dibantu mahasiswa dalam menjelaskan cara pembuatan pupuk organik cair dengan memanfaatkan limbah buah-buahan seperti semangka, jeruk, pisang, mangga, dan nanas yang sudah tidak layak konsumsi, serta air bekas cucian beras sebagai bahan utama. Bahan tambahan berupa gula merah atau molase dan EM4 digunakan sebagai sumber energi bagi mikroorganisme selama proses fermentasi.
Langkah pertama yaitu menyiapkan bahan-bahan seperti limbah buah yang dipotong kecil, lalu dimasukkan ke dalam wadah hingga setengah bagian. Tambahkan air cucian beras sampai menutupi buah, kemudian larutan gula merah serta EM4 dengan perbandingan 1:10, lalu aduk rata. Wadah ditutup rapat tetapi tidak kedap udara agar gas dapat keluar. Fermentasi dilakukan selama 10–14 hari di tempat teduh, dengan sesekali membuka wadah untuk mengeluarkan gas dan mengaduk campuran. Setelah dua minggu, cairan berwarna cokelat keemasan disaring dan disimpan dalam botol untuk siap pakai. Pada tanggal 4 Oktober 2025, mahasiswa peserta KKN Tematik melakukan pengemasan POC tersebut ke dalam botol berukuran 300 ml.
Tim KKN Tematik juga menjelaskan cara penggunaan pupuk organik cair ini, yaitu dengan mengencerkan satu bagian pupuk dengan sepuluh bagian air sebelum disiramkan ke tanah atau disemprotkan ke daun tanaman. Pupuk ini sangat baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, sawi, dan kangkung karena dapat meningkatkan pertumbuhan, memperkuat daya tahan tanaman, serta memperbaiki struktur tanah.
Salah satu perwakilan dari KWT Meohai menyampaikan rasa terima kasih kepada mahasiswa UHO karena kegiatan ini memberikan pengetahuan baru sekaligus solusi ramah lingkungan untuk pengelolaan limbah rumah tangga. “Kami sangat terbantu dengan pelatihan ini. Selain bisa membuat pupuk sendiri, kami juga bisa mengurangi sampah organik di rumah,” ujarnya.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, mahasiswa KKN Tematik UHO berhasil menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan limbah organik serta mendorong penerapan pertanian berkelanjutan melalui inovasi sederhana yang bermanfaat bagi lingkungan dan perekonomian lokal.

3 weeks ago
28

















































