![](https://sultrakini.com//2024/12/IMG-20241207-WA0006.jpg)
SULTRAKINI.COM: KENDARI – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin, mengunjungi Rumah Sakit Jantung, Pembuluh Darah, dan Otak (RSJPDO) Oputa Yi Koo di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Sabtu (7/12/2024).
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan fasilitas kesehatan dan mengevaluasi perawatan pasien pasca-operasi bypass jantung pertama yang sukses dilakukan di rumah sakit tersebut.
RSJPDO Sulawesi Tenggara baru-baru ini mencatat sejarah penting dengan sukses melaksanakan operasi bedah pintas arteri koroner (bypass) pertama di wilayah Sulawesi Tenggara.
Operasi ini dilakukan melalui kerja sama antara tim medis lokal RSJPDO dan tim spesialis Bedah Toraks Kardiofaskuler (BTKV) dari RS Harapan Kita, Jakarta. Langkah ini menjadi tonggak kemajuan dalam pelayanan kesehatan di daerah tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSJPDO Sultra, dr. Al Gazali, menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan operasi tersebut. Menurutnya, dengan adanya layanan ini, masyarakat Sulawesi Tenggara kini tidak perlu lagi pergi ke Makassar atau Jakarta untuk mendapatkan perawatan jantung berkualitas.
“Alhamdulillah, fasilitas kesehatan ini sangat membantu masyarakat Sultra. Kami berharap Kementerian Kesehatan dapat mendukung kami dengan penyediaan alat kesehatan yang lebih lengkap agar pelayanan semakin optimal,” ujar dr. Al Gazali.
Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa penyakit jantung dan stroke merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dengan angka kematian mencapai 600.000 jiwa per tahun. Untuk itu, Kemenkes telah mendistribusikan alat Cath Lab ke berbagai kabupaten/kota di Indonesia guna menangani serangan jantung dan stroke secara cepat.
“RSJPDO Sultra kini menjadi rumah sakit ke-24 di Indonesia yang mampu melaksanakan operasi bypass. Kami menargetkan seluruh provinsi di Indonesia dapat melaksanakan operasi ini, sehingga masyarakat tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan,” tegas Menkes.
Budi juga mengapresiasi kualitas RSJPDO Sultra yang dianggap sebagai salah satu rumah sakit baru terbaik dengan fasilitas canggih. Ia berjanji akan menambah alat kesehatan yang paling dibutuhkan di rumah sakit ini untuk mendukung layanan yang lebih baik.
Sebagai bagian dari pengembangan sumber daya manusia (SDM), Kemenkes juga menyediakan beasiswa untuk 2.000 calon dokter spesialis setiap tahunnya, dengan syarat mereka harus kembali bertugas di daerah asal setelah menyelesaikan pendidikan.
“Ini untuk memastikan setiap daerah memiliki dokter spesialis yang memadai. Tidak ada lagi alasan untuk meninggalkan daerah setelah pendidikan,” ujar Menkes.
Menkes juga berpesan kepada masyarakat Sulawesi Tenggara agar menjaga kesehatan jantung dan otak dengan menjalani pola hidup sehat. “Jangan sampai masuk rumah sakit karena pola hidup yang kurang baik,” tutup Menkes.
Pj Gubernur Andap Budhi Revianto, yang mendampingi Menkes dalam kunjungan tersebut, juga menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi antara RSJPDO Sultra dan RS Jantung Harapan Kita Jakarta dalam suksesnya operasi bypass jantung perdana di Sultra. Operasi yang dilakukan pada Jumat, 5 Desember 2024, kemarin.
Melibatkan 11 tenaga medis, terdiri dari 6 dokter ahli dari RS Jantung Harapan Kita dan 5 dokter RS Jantung Oputa Yi Koo. Operasi dilakukan dalam format proctorship, yang memungkinkan transfer pengetahuan dari tim ahli kepada tim medis lokal.
“Semua profesi ini bekerja secara sinergis untuk memastikan kelancaran prosedur,” ujar Dr. Hananto Adriantoro, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Harapan Kita yang terlibat dalam operasi tersebut.
Selain itu, Pemprov Sultra juga telah memberikan beasiswa kepada tiga dokter muda—dr. Muhammad Eros S., dr. Rendy Aprilianus Jiwono, dan dr. Novita Syahniar S.—untuk melanjutkan pendidikan spesialis bedah jantung. Ketiganya diproyeksikan dapat memperkuat layanan medis di Sultra dalam waktu dekat.
“Program ini menjadi wujud nyata implementasi visi Presiden dan dukungan penuh Kementerian Kesehatan untuk menghadirkan layanan kesehatan unggulan di Sultra. Dengan adanya operasi ini, masyarakat Sultra tidak perlu lagi keluar daerah untuk mendapatkan layanan bedah jantung,” tambah Andap.
Sultra menjadi provinsi ke-24 di Indonesia yang melaksanakan program pengampuan operasi bedah jantung, sebuah langkah maju dalam penyediaan layanan kesehatan berkualitas di seluruh pelosok tanah air.
Laporan: Riswan