Masa pensiun adalah fase kehidupan yang seharusnya dinikmati dengan tenang dan nyaman.
Namun, banyak orang tua yang masih bergantung pada anak-anak mereka untuk mendukung kebutuhan finansial di masa pensiun. Padahal, ada banyak cara untuk mempersiapkan pensiun agar tidak bergantung pada anak.
Summary:
- Pentingnya hidup mandiri secara finansial di masa tua untuk menghindari beban ekonomi pada anak-anak dan menghindari generasi sandwich.
- Menyiapkan dana pensiun bisa dimulai dengan menentukan kebutuhan dana pensiun sejak dini dan mengikuti program pensiun seperti Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK), Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), PT TASPEN, dan BPJS Ketenagakerjaan.
- Selain konsisten dalam mengumpulkan tabungan hari tua, memiliki asuransi dan alokasi aset investasi juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi risiko tak terduga.
Kenapa Pensiunan Harus Mandiri Secara Finansial
Mengapa hidup mandiri secara finansial di masa tua itu penting? Berikut adalah alasan pentingnya mandiri secara finansial di masa tua.
#1 Masa Produktif Tidak Selamanya
Memasuki masa pensiun, umumnya Anda akan berhenti bekerja. Di Indonesia umumnya perusahaan menetapkan batas usia 55 – 65 tahun sebagai masa pensiun. Konsekuensi dari hal ini adalah tidak lagi produktif bekerja dan tidak menerima penghasilan tetap seperti saat masih bekerja.
#2 Kondisi Kesehatan Menurun
Di masa pensiun, Anda sudah tidak lagi produktif untuk bekerja, namun kebutuhan hidup masih tetap harus dipenuhi. Bahkan kebutuhan ini bisa saja meningkat karena menghadapi risiko sakit akibat kondisi fisik menurun.
Untuk itu, Anda perlu memiliki dana pensiun maupun asuransi untuk menjamin masa tua agar lebih tenang secara finansial.
[Baca Juga: 5 Cara Jadi Kaya Saat Pensiun, Masa Tua Anti Kekurangan]
#3 Tidak Membebani Anak
Saat ini populer istilah Generasi Sandwich atau dapat diartikan sebagai generasi yang menanggung beban ekonomi dari generasi sebelumnya (orang tua), dan generasi selanjutnya (anak).
Jika Anda tidak mandiri secara finansial, di masa tua nanti maka Anda akan bergantung pada anak yang mengakibatkan timbulnya generasi sandwich.
#4 Tidak Mewarisi Utang
Jika Anda mandiri secara finansial, tidak memutuskan berutang untuk membiayai kebutuhan hidup di luar kemampuan bayar, maka niscaya anak Anda akan terhindar dari warisan dari orang tuanya.
[Baca Juga: 5 Cara Istri Bantu Suami Siapkan Dana Pensiun, Biar Lebih Sejahtera!]
#5 Menikmati Hidup
Tujuan akhir yang tidak kalah penting di masa pensiun adalah menikmati hidup.
Masa pensiun merupakan waktu dimana kita dapat melakukan hal yang sebelumnya tidak sering dilakukan semasa aktif bekerja seperti mengunjungi anak tercinta, bermain dengan cucu, traveling ke tempat-tempat menarik, melakukan aktivitas hobi, beribadah dengan lebih baik, dan bahkan kebebasan-kebebasan lainnya.
Cara Jitu agar Pensiun Tidak Bergantung pada Anak
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan agar tidak bergantung pada anak.
#1 Tentukan Kebutuhan Dana Pensiun
Cara pertama agar pensiun tidak bergantung pada anak yaitu Anda harus memperkirakan berapa kebutuhan pengeluaran di masa pensiun. Jumlahnya akan berbeda-beda setiap individu tergantung seberapa banyak atau besar kebutuhan yang ia miliki.
Namun, secara umum perhitungannya bergantung pada jumlah pengeluaran tahunan yang Anda harapkan pada masa pensiun nanti.
Misalnya, jika ingin mempunyai penghasilan sebesar 80% dari gaji saat ini dan akan pensiun 30 tahun lagi maka secara sederhana (tanpa memperhitungkan inflasi) Anda bisa menentukan jumlah yang diperlukan untuk mendanai hari tua sebagai berikut:
Kebutuhan Dana Pensiun = Penghasilan tahunan masa pensiun yang diharapkan x 80% x 30
Misalnya sebut saja Anda memerlukan Rp84 juta dalam setahun untuk membiayai kebutuhan hidup saat ini. Maka kebutuhan dana pensiun Anda sebesar Rp2 miliar.
Anda juga bisa menghitungnya menggunakan Kalkulator Dana Pensiun Finansialku supaya lebih praktis. Coba hitung sekarang!
#2 Ikuti Program Dana Pensiun
Anda dapat memiliki program pensiun sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pekerjaan Anda. Berikut adalah beberapa program pensiun yang dapat dicoba1:
#1 Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
Program pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan. Biasanya pekerja formal mengikuti program ini dan didaftarkan oleh perusahaan tempatnya bekerja.
[Baca Juga: 4 Jenis Produk Dana Pensiun dan Cara Memilih yang Tepat, Penting!]
#2 Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Program pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun. DPLK dapat diikuti oleh siapapun baik itu perorangan, karyawan maupun pekerja mandiri.
#3 PT TASPEN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang asuransi tabungan hari tua dan program pensiun bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pejabat Negara. Jika Anda merupakan ASN, Anda akan didaftarkan pada program tabungan hari tua atau program pensiun PT Taspen.
#4 BPJS Ketenagakerjaan
Badan hukum publik yang dibentuk dengan tujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar yang layak bagi setiap peserta dan/atau anggota keluarganya.
BPJS Ketenagakerjaan merupakan penyelenggara program pensiun paling umum dan dapat diikuti oleh masyarakat baik itu pekerja formal maupun non formal.
Melalui BPJS Ketenagakerjaan, Anda akan mendapatkan Jaminan Pensiun, Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, serta Jaminan Kematian.
#3 Konsisten Terhadap Rencana Keuangan
Mengumpulkan tabungan hari tua dengan rajin berinvestasi secara berkala, membutuhkan komitmen jangka panjang. Supaya tetap bisa berinvestasi sesuai rencana yang telah disusun, pastikan Anda disiplin menjaga kesehatan keuangan.
Berikut ini beberapa cara menjaga keuangan tetap sehat:
- Menghindari utang konsumtif dan menjaga rasio utang sehat. Beban cicilanmaksimal yang boleh ditanggung adalah 30% dari pendapatan rutin.
- Amankan dana darurat minimal sebesar 6 kali nilai pengeluaran rutin bulanan. Anda bisa menabung dana darurat dengan cara menyisihkan minimal 10% dari pendapatan rutin sampai nilai dana darurat memadai.
- Usahakan mencatat pengeluaran dan melakukan budgeting. Dengan mengetahui ke mana saja uang dipergunakan, Anda bisa melihat alokasi pos mana yang menjadi pengeluaran terbesar dan dapat membantu pada saat menyusun budget pengeluaran.
#4 Miliki Asuransi
Banyak anak muda beranggapan bahwa asuransi tidak penting dan hanya menambah beban pengeluaran. Namun, pandangan ini perlu diubah karena Anda tidak bisa memprediksi kondisi di masa depan.
Kondisi keuangan di masa depan mungkin berbeda dengan saat muda, dan tubuh yang semakin tua semakin rentan. Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan tetap ada.
Untuk menghindari ketergantungan pada orang lain dalam menghadapi situasi sulit, sebaiknya mulai memiliki asuransi. Misalnya, jika tiba-tiba Anda sakit, asuransi kesehatan dapat menanggung biaya tersebut tanpa mengganggu tabungan atau dana darurat yang dimiliki.
[Baca Juga: 5 Rekomendasi Tabungan Pensiun 2024 untuk Masa Tua Sejahtera]
#5 Lunasi Utang dan Cicilan
Mempersiapkan dana pensiun tidak bergantung pada anak dapat dimulai dengan melunasi biaya cicilan rumah, kendaraan, maupun utang lainnya.
Jika Anda sudah merdeka secara finansial, Anda dapat dengan leluasa mempersiapkan dana pensiun. Karena dengan lunasnya cicilan, itu dapat mengurangi biaya bulanan yang signifikan dan menambah alokasi dana pensiun Anda.
#6 Alokasi Aset Investasi Dana Pensiun
Salah satu hal terpenting dalam perencanaan dana pensiun adalah bagaimana aset-aset yang Anda miliki itu diinvestasikan.
Pengalokasian aset ke berbagai instrumen investasi untuk dana pensiun sangat penting karena diversifikasi asset akan menghasilkan tingkat hasil investasi yang lebih tahan terhadap kondisi ekonomi.
Portofolio yang agresif yang fokus pada investasi saham akan baik dalam jangka panjang dibandingkan dengan portofolio yang lebih konservatif.
Berikut adalah ilustrasi strategi alokasi aset yang dapat digunakan sesuai perencanaan dana pensiun yang terbagi menjadi Capital Gain, Cash Flow, dan Likuiditas:
Jika Anda masih bingung bagaimana alokasi investasi Anda, mari diskusi bersama saya atau Perencana Keuangan Finansialku lainnya.
Dalam sesi konsultasi, Anda akan dibantu dama merencanakan dana pensiun, alokasi investasi dan strategi lain yang tepat sesuai kondisi keuangan Anda.
Segera hubungi dan buat janji konsultasi melalui WhatsApp 0851 5866 2940 atau klik banner untuk info lengkapnya.
Kapan Harus Menyiapkan Dana Pensiun?
Dalam persiapan dana pensiun, menentukan usia berapa Anda akan berhenti bekerja adalah penting. Saat terbaik memulai tabungan hari tua atau dana pensiun adalah saat kita mulai memiliki pendapatan sendiri, walaupun usia masih muda dan baru saja memulai karier.
Misalkan, Anda berusia 27 tahun. Bila diasumsikan usia pensiun adalah di usia 65 tahun, maka Anda memiliki waktu 38 tahun masa produktif untuk menyiapkan kebutuhan masa pensiun.
Semakin dini dipersiapkan, maka akan semakin banyak dana yang dapat dikumpulkan hingga saatnya masa pensiun nanti.
Mari Persiapkan Dana Pensiun Anda!
Hidup sejahtera di masa tua adalah hasil dari perencanaan keuangan yang matang dan berkelanjutan.
Untuk mencapainya, penting bagi setiap individu untuk memiliki perencanaan keuangan dan dijalankan secara konsisten, dimulai dari persiapan dana pensiun yang optimal hingga pengelolaan investasi yang terdiversifikasi.
Dana darurat dan asuransi kesehatan harus diprioritaskan untuk mengantisipasi risiko tak terduga, seperti biaya medis yang meningkat atau perubahan ekonomi. Selain itu, tetap memperhitungkan inflasi dalam proyeksi kebutuhan dana pensiun akan memastikan gaya hidup terjaga.
Konsistensi dalam menyisihkan pendapatan selama masa produktif, dikombinasikan dengan gaya hidup yang bijaksana, akan memberikan kestabilan keuangan di masa pensiun.
Dengan demikian, Anda dapat menikmati hidup yang sejahtera dan fokus penuh pada hal-hal yang bermakna yang memberi nilai tambah dalam kehidupan.
Yuk, simak juga video ini untuk tips lain seputar dana pensiun.
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Nah, sebagai orang tua mari kita siapkan dana agar masa pensiun tidak bergantung pada anak. Semoga informasi di atas bisa menjadi manfaat untuk Anda dan Sobat Finansialku lainnya.
Jangan lupa bagikan artikel pada rekan-rekan lainnya. Terima kasih.
Editor: Ratna Sri Haryati
Sumber Gambar:
- Cover – Freepik/jcomp
Referensi Tambahan