Donald Trump Menang Pilpres AS, Gimana Dampak ke Rupiah dan IHSG?

Kemenangan Donald Trump di pemilihan presiden Amerika Serikat 2024 diperkirakan akan menimbulkan dampak serius bagi Rupiah dan IHSG. Yuk, simak ulasannya di artikel berikut ini!

Summary:

• Terdapat beberapa janji kampanye Donald Trump yang mungkin akan berpengaruh pada Rupiah dan ekonomi global
• Investai Bitcoin menjadi salah satu potensi yang besar untuk meraup cuan melihat kebijakan pro cryptocurrency Trump

Hasil Polling Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024

Pada tanggal 5-6 November 2024, di Amerika Serikat sedang dilaksanakannya pemilihan umum atau US Election. Berdasarkan hasil pemilihan, suara untuk Donald Trump mengungguli suara Kamala Haris dan kini resmi memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat yang ke-47¹.

Pertanyaannya adalah apakah dampak dari kemenangan Donald Trump yang akan menjadi presiden terhadap Rupiah dan IHSG?

Dampak Kemenangan Donald Trump Menjadi Presiden AS 

Seperti yang sudah kita ketahui, calon presiden terpilih AS Donald Trump merupakan salah satu tokoh politik penuh kontroversial yang mendominasi politik AS. 

Trump yang nantinya akan melaksanakan pelantikan di bulan Januari 2025 mewarisi kondisi ekonomi AS yang kurang bagus saat ini.

Kondisi ekonomi AS yang memburuk salah satunya adalah daya beli masyarakat yang melemah, karena inflasi tinggi selama 2 tahun terakhir.

Rata-rata inflasi Amerika 2% – 3% an. Pasca Covid 2021 sampai 2023 inflasi Amerika mencapai lebih dari 3% bahkan mencapai tertingginya 9,1% di bulan Juni 2022. Selain itu, utang pemerintah Amerika semakin menggunung dengan bunga tinggi.

Data terakhir utang pemerintah Amerika Serikat mencapai 35,46 Trilliun Dollar perhatikan garis warna abu-abu, kurang lebih 65 kali lipat utang pemerintah Indonesia. Suku bunga 3,32% dan porsi utang, sudah lebih dari 100% Gross Domestic Product (GDP) Amerika garis warna biru. 

Kenapa kok utang Amerika Serikat besar? Karena pengeluaran Amerika Serikat lebih besar daripada penghasilannya atau defisitnya membesar.

Jika kita lihat berdasarkan data dalam 20 tahun terakhir, Amerika Serikat lebih banyak defisit (warna kuning) dibanding yang surplusnya (warna biru). 

Hingga tahun 2024, Amerika serikat masih tercatat defisit, bahkan mencatatkan defisit terbesar ketiga setelah tahun 2020 dan 2021².

Inilah kesulitan terbesar menjadi Presiden Amerika Serikat, kondisi ekonomi yang semakin berantakan dan sangat mungkin jika berdampak ke kebijakan perekonomian negara lain. 

Karena, jika kita lihat dari awal kampanye Donald Trump, ia banyak sekali memberikan janji terkait kebijakan ekonomi di Amerika yang secara tidak langsung akan berdampak pada ekonomi Indonesia. 

#1 Pengurangan Pajak untuk Perusahaan Amerika

Donald Trump mengusulkan kembali perpanjangan pemotongan pajak yang sempat ia usul di tahun pertama menjadi presiden 2017 kemarin. Ia mengurasi tarif pajak perusahaan dari 21% menjadi 15%.

Tentu dengan adanya kebijakan ini, perusahaan-perusahaan di Amerika akan sangat diuntungkan. Hal ini juga tidak menutup kemungkinan menarik banyak investor untuk berinvestasi di perusahaan Amerika. 

Sehingga, jika investor banyak menarik dana dan pindah ke Amerika ini akan membuat IHSG menjadi ambruk.

Kedepannya mungkin Anda dapat mempertimbangkan untuk mulai membeli saham Amerika dengan 2 cara. 

Pertama, CFD (Contract for Difference) dari saham-saham Amerika, seperti di aplikasi Pluang, Go Trade, Nanovest dan juga broker pialang berjangka seperti Agrodana Futures. Perlu Anda ketahui bahwa CFD ini berada di bawah pengawasan Bappebti bukan OJK.

kedua, beli reksa dana saham yang berisi saham-saham Amerika, misal di Aplikasi Moduit bisa beli reksa dana.

[Baca juga: 10 Saham Terbaik untuk Investasi Jangka Panjang]

Contohnya adalah Reksa Dana Syariah BNP Paribas Cakra Syariah USD yang berisi saham-saham perusahaan Amerika dengan klasifikasi risiko tingkat 7 yang artinya risiko tinggi.

Klasifikasi risiko tinggi karena Reksa Dana ini mayoritas diinvestasikan pada efek saham yang memiliki volatilitas yang lebih tinggi. 

Kalau Anda mau tahu produk reksa dana saham dolar atau investasi berbasis dolar, Anda bisa melakukan konsultasi review investasi dengan Finansialku. 

Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-8 Finansialku, kami ingin berbagi kebahagian dengan cara memberikan promo konsultasi keuangan, nih!

Ini adalah waktu yang tepat untuk konsultasi dengan kami. Anda akan mendapatkan strategi yang tepat dan solusi yang sesuai untuk kebutuhan finansial.

Yuk, buat janji konsultasi secara 1 on 1 dengan cara klik banner di bawah ini atau hubungi WhatsApp 0851 5897 1311, sekarang ya!

#2 Kenaikan Tarif Impor

Kalau pajak turun, nanti penghasilan pemerintah Amerika akan berkurang dan defisit akan semakin besar Melanjutkan kebijakan Trump lainnya, yaitu menaikkan tarif impor di Amerika Serikat.

Menurut The Time, Trump mempertimbangkan adanya tarif universal sebesar 20% untuk semua impor, termasuk dari Indonesia. Namun, berbeda untuk impor dari China, tarif impor yang akan dikenakan sebesar 60%³.

Perlu Anda ketahui, perang dagang (trade war) pernah terjadi di masa pemerintahan presiden Trump yang pertama pada tahun 2017. Perang dagang yang sengit dengan China, waktu itu berdampak kurang bagus untuk IHSG dan ekonomi dunia pada umumnya. Kenapa bisa seperti itu?

Ilustrasinya seperti impor Baja dari China mengalami kenaikan tarif, artinya baja China menjadi lebih mahal. Karena harga baja China mahal, maka orang-orang di Amerika mengurangi belanja baja China.

Akibatnya adalah penghasilan perusahaan baja China akan berkurang. Penghasilan kurang, maka bayar pajak perusahaan baja China juga akan berkurang.

Masalahnya tidak hanya baja yang dikenakan tarif, tetapi semua produk-produk impor dari China. Sejak tahun 2000 an, Amerika lebih banyak impor dari China dibandingkan exportnya ke China.

#3 Kebijakan Pro Cryptocurrency, Khususnya Bitcoin

Menariknya kebijakan Trump adalah mendukung kripto dan berambisi untuk menjadikan Amerika pemimpin global dalam dunia kripto.

Sekarang pemerintah Amerika memegang 213 ribu Bitcoin, China 190 ribu Bitcoin dan Inggris 61 ribu Bitcoin.

Hingga akhirnya Donald Trump menang pilpres AS, perkembangan harga bitcoin sudah mencetak rekor tertinggi yaitu Rp 1,1 miliar. Trump berencana untuk menjadikan Bitcoin menjadi aset negara dan mengatakan “Never sell your Bitcoin“.

Selain itu, Trump mengungkapkan beberapa pernyataan terkait dukungannya atas Bitcoin, yaitu:

• Trump akan menjadikan Bitcoin untuk mengurangi utang pemerintah,
• Trump akan mengurangi regulasi yang menekan atau membatasi kripto, Termasuk mengganti ketua SEC Gary Gensler.
• Trump ingin memastikan warga Amerika dapat menambang (mining) dan menyimpat Bitcoin mandiri.
• Trump juga akan membentu komite pro kripto.

Pertanyaan yang akan banyak orang Indonesia tanyakan, apakah kripto akan menjadi alat tukar sah di Indonesia mengikuti kebijakan AS? 

Di Indonesia sudah banyak sekali perusahaan yang menjual mata uang kripto. Namun, tampaknya peraturan mengenai cryptocurrency ini masih harus pemerintah matangkan kembali. 

Karena menurut aturan Undang-Undang (UU) Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) yang berlaku sejak 12 Januari 2023, OJK akan mengambil alih peraturan dan pengawasan aset kripto paling lambat Januari 2025. 

#4 Inflasi dan Suku Bunga Amerika

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi seandainya Donald Trump menjadi presiden Amerika, maka Dollar akan menguat, suku bunga (Fed Rate) tetap menguat dan adanya perang dagang⁴.

Namun, kita tidak perlu panik, karena Bank Indonesia sudah mengantisipasi kondisi ini. Saat ini suku bunga acuan Bank Indonesia ada di 6% dan suku bunga Amerika di 5%.

Seandainya fed rate tetap tinggi, maka investor asing lebih tertarik investasi di Amerika, khususnya surat utang pemerintah.

Sebenarnya fed rate yang tetap tinggi, kurang menguntungkan untuk kita di Indonesia dan negara-negara Asia pada umumnya.

Dan jika Dollar terus menguat, sebenarnya ada banyak peluang untuk kita, misal sebagai dropshipper ke US market, ambil pekerjaan freelance dengan penghasilan Dollar atau export produk ke US.

[Baca juga: BI Rate Dipangkas Menjadi 6%, Apa Dampaknya?]

#5 Kebijakan Energi

Trump berjanji memangkas pengeluaran energi warga Amerika. Bisa jadi pemerintahan yang baru menunda energi terbarukan dan fokus kembali ke energi fosil yang lebih murah.

Selain itu, Trump juga ingin mengalihkan fokus pemerintah AS untuk membangun banyak pembangkit listrik. Realisasi rencana Trump tentu tidak akan mudah mengingat banyak anggota Partai Republik menolak kebijakan energi ini⁵.

Menjaga Stabilitas Finansial Demi Kesejahteraan Masa Depan

Setelah melihat dampak dari kemenangan Donald Trump, tentu akan menimbulkan berbagai macam reaksi. Ada yang mendukung kebijakan dan ada yang menolak keras.

Semua itu balik lagi ke kebutuhan dan keamanan finansial masing-masing. Namun, satu hal yang paling penting adalah membuat perencanaan keuangan menjadi solusi dalam menerjang masalah ekonomi global. 

Mulai berinvestasi dan mengelola keuangan dengan baik akan membantu Anda menjadi stabilitas finansial. Jika Anda bingung untuk mulai berinvestasi, sebelum konsultasi ada baiknya Anda menonton video mengenai investasi Bitcoin ini, tonton sampai habis ya!

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Jangan lupa bagikan artikel ini di media sosial agar lebih banyak yang tahu. Terima kasih!

Referensi Tambahan