Berada jauh dari negeri sendiri sebagai pekerja membuat para pekerja migran kesulitan melakukan perencanaan keuangan.
Untuk meminimalkan masalah yang timbul, berikut ini akan dibahas perencanaan keuangan untuk migran yang bisa Anda praktikkan agar keuangan stabil meski di negeri seberang.
Summary:
- Banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menghadapi kesulitan dalam mengelola keuangannya. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, seperti kurangnya literasi keuangan, tekanan ekonomi, serta pengaruh lingkungan kerja.
- Melalui pendidikan finansial, pembentukan dana darurat, dan konsultasi dengan perencana keuangan, para pekerja migran dapat membangun masa depan finansial yang lebih cerah.
Perencanaan Keuangan untuk Migran Indonesia
Perencanaan keuangan untuk pekerja migran berpengaruh dalam mewujudkan ketahanan finansial. Dengan menguasai prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang sehat, para pekerja migran dapat merancang perencanaan keuangan yang komprehensif, optimal, dan berkelanjutan.
Hal ini akan memungkinkan mereka untuk mencapai tujuan finansial jangka pendek maupun jangka panjang, seperti memenuhi kebutuhan sehari-hari, membangun aset, dan mencapai kemandirian finansial saat kembali ke tanah air.
Dengan demikian, literasi keuangan tidak hanya menjadi instrumen individu, namun juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Konsep piramida keuangan kerap dipakai untuk mengilustrasikan hierarki kebutuhan finansial, seringkali digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan keuangan.
Sayangnya, segmen pekerja migran, yang notabene menjadi pilar penting dalam perekonomian global, seringkali kurang terpapar dengan pengetahuan fundamental ini.
Piramida keuangan menyajikan suatu kerangka kerja yang sistematis, di mana individu dapat memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dasar finansial sebagai fondasi sebelum beralih ke tujuan keuangan yang lebih kompleks1.
5 Masalah Keuangan Migran Indonesia
Berikut adalah lima masalah keuangan pekerja migran Indonesia secara umum:
#1 Kesulitan Menabung
Banyak pekerja migran belum menerapkan manajemen keuangan yang efektif. Alih-alih mengalokasikan sebagian pendapatan mereka secara teratur untuk tabungan, mereka cenderung menabung dari sisa pengeluaran.
Pendekatan yang lebih disarankan adalah dengan menerapkan prinsip anggaran sejak awal. Dengan menyisihkan sebagian pendapatan secara rutin dan belajar perencanaan keuangan untuk migran, mereka dapat mencapai tujuan finansial mereka secara lebih terukur dan terarah2.
#2 Tidak Paham Skala Prioritas
Banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menghadapi kesulitan dalam mengelola keuangan mereka, salah satunya adalah ketidakmampuan dalam menentukan skala prioritas. Kondisi ini seringkali berakar pada beberapa faktor berikut:
#1 Kurangnya Literasi Keuangan
Sebagian besar PMI memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah dan akses terhadap informasi keuangan yang terbatas. Akibatnya, mereka kurang memahami perencanaan keuangan untuk migran, seperti budgeting, investasi, dan perencanaan masa depan.
[Baca Juga: 7 Cara Jitu Mengatasi Karyawan Terjerat Pinjol, Penting Bagi Perusahaan!]
#2 Tekanan Ekonomi
Kebutuhan untuk mengirimkan uang ke keluarga di Indonesia seringkali menjadi prioritas utama. Tekanan ini membuat PMI cenderung mengabaikan kebutuhan finansial jangka panjang mereka sendiri, seperti tabungan untuk pensiun atau dana darurat.
#3 Lingkungan Kerja yang Tidak Mendukung
Beberapa tempat kerja di luar negeri mungkin tidak menyediakan fasilitas atau program edukasi keuangan yang memadai. Hal ini semakin mempersulit PMI dalam mengelola keuangan mereka.
#4 Pengaruh Lingkungan
Teman sebaya, budaya konsumtif, dan tawaran produk keuangan yang menarik dapat mengalihkan perhatian PMI dari tujuan keuangan jangka panjang mereka.
[Baca Juga: 15 Cara Meningkatkan Skill Karyawan, Mudah & Efektif]
#3 Terjebak Modus Penipuan
Fenomena penipuan yang marak menyasar pekerja migran bukanlah hal baru. Kelompok ini, yang seringkali memiliki daya beli yang cukup tinggi dan kurangnya akses terhadap edukasi keuangan yang memadai, menjadi sasaran empuk bagi para pelaku kejahatan finansial.
Mengapa pekerja migran rentan terhadap penipuan? Alasannya:
#1 Kurangnya Literasi Keuangan
Banyak pekerja migran, terutama yang baru tiba di negara tujuan, memiliki pengetahuan yang terbatas tentang produk dan layanan keuangan. Mereka seringkali tidak memahami konsep-konsep dasar seperti bunga, investasi, atau risiko finansial.
#2 Kepercayaan yang Tinggi
Pekerja migran cenderung lebih mempercayai orang-orang dari negara asal atau komunitas mereka sendiri. Hal ini membuat mereka rentan terhadap penipuan yang dilakukan oleh orang-orang yang mereka kenal.
#3 Tekanan untuk Menunjang Keluarga
Banyak pekerja migran merasa terbebani untuk mengirimkan sejumlah uang yang besar kepada keluarga di negara asal. Tekanan ini membuat mereka terburu-buru dalam mengambil keputusan finansial, tanpa mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul.
#4 Bahasa dan Budaya
Hambatan bahasa dan perbedaan budaya dapat menyulitkan pekerja migran untuk memahami informasi yang kompleks atau mendeteksi tanda-tanda penipuan3.
#4 Utang
Tekanan untuk memenuhi kebutuhan finansial keluarga di tanah air atau mempertahankan gaya hidup tertentu seringkali mendorong pekerja migran untuk terjerat dalam lingkaran utang.
Fenomena ini, meski tampak lumrah, menyimpan konsekuensi serius bagi stabilitas keuangan jangka panjang mereka4.
Siklus yang disebut rat race ini membuat proses bekerja dan mendapat pemasukan menjadi tidak bermakna. Akibatnya, bencana finansial, termasuk defisit anggaran, kerap terjadi5.
#5 Tidak Menjaga Data Pribadi dengan Baik
Masalah kebocoran data pribadi, khususnya informasi sensitif perbankan, merupakan ancaman serius bagi pekerja migran.
Praktik menyimpan sembarangan akses kredensial seperti user ID, password, PIN, dan OTP di berbagai tempat, baik itu dalam catatan fisik maupun digital, telah menciptakan celah yang mudah dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber.
5 Solusi Mengatasi Masalah Perencanaan Keuangan untuk Migran Indonesia
Untuk mengatasi permasalahan keuangan yang sering dialami oleh pekerja migran, berikut Finansialku paparkan sejumlah solusi efektif:
#1 Memperbaiki Cara Menabung
Membentuk kebiasaan menabung secara konsisten merupakan langkah awal yang krusial dalam perencanaan keuangan untuk migran. Namun, agar lebih efektif, disarankan untuk menetapkan tujuan finansial yang spesifik dan terukur.
Bagi pekerja migran, penetapan tujuan keuangan dapat dilakukan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Misalnya, dalam jangka pendek, tujuannya bisa untuk membeli barang elektronik tertentu atau merencanakan liburan.
Sementara itu, dalam jangka panjang, tujuannya bisa untuk membeli properti, merencanakan masa pensiun, atau membiayai pendidikan anak.
Sejalan dengan tujuan finansial yang telah ditetapkan, pekerja migran dapat memilih instrumen investasi yang sesuai. Berbagai pilihan produk investasi seperti deposito, reksa dana, atau saham dapat disesuaikan dengan profil risiko dan horizon waktu investasi yang diinginkan6.
Anda bisa simak video ini untuk tambahan referensi perencanaan keuangan Anda.
#2 Mempelajari Literasi Keuangan untuk Migran
Peningkatan literasi keuangan untuk migran bisa dilakukan dengan dua cara sederhana:
#1 Konsumsi Konten Keuangan Berkualitas
Membudayakan kebiasaan membaca buku dan artikel keuangan merupakan fondasi yang kuat dalam membangun literasi keuangan. Karya-karya seperti “Rich Dad Poor Dad“, “The Total Money Makeover“, dan “The Intelligent Investor” adalah referensi klasik yang patut dipelajari.
Selain itu, memanfaatkan sumber daya digital seperti Finansialku, Investopedia, The Balance, dan NerdWallet akan memberikan akses yang lebih luas terhadap informasi terkini mengenai pengelolaan keuangan pribadi, strategi investasi, dan perencanaan keuangan jangka panjang.
#2 Partisipasi Aktif dalam Kegiatan Pengembangan Diri Keuangan
Mengikuti kursus atau seminar keuangan secara berkala adalah langkah proaktif untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan.
Platform pembelajaran online menyediakan beragam materi pembelajaran yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.
Selain itu, partisipasi dalam seminar yang diselenggarakan oleh lembaga keuangan atau institusi pendidikan akan memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan para ahli dan sesama pembelajar, serta mendapatkan wawasan yang lebih komprehensif mengenai isu-isu terkini dalam dunia keuangan7.
[Baca Juga: 7 Cara Kerja di Luar Negeri, Bisa Liburan Sambil Bekerja!]
#3 Meningkatkan Kewaspadaan dan Memahami Indikasi Penipuan
Untuk melindungi diri dari upaya penipuan, perhatikan hal-berikut:
#1 Verifikasi Website
Selalu periksa alamat website secara cermat. Pastikan menggunakan huruf dan domain yang benar. Hindari website yang mencurigakan atau memiliki tampilan yang tidak profesional.
#2 Waspada Transaksi
Jangan pernah mentransfer dana ke rekening yang tidak jelas atau atas permintaan yang mencurigakan. Hindari memberikan informasi pribadi atau keuangan melalui saluran yang tidak aman.
#3 Evaluasi Tawaran
Tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan patut dicurigai. Lakukan riset terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
#4 Manfaatkan Mesin Pencari
Gunakan mesin pencari untuk mencari informasi tentang perusahaan atau individu yang menawarkan produk atau layanan. Perhatikan ulasan dan testimoni dari pengguna lain.
#5 Hubungi Layanan Resmi
Jika ragu dengan suatu penawaran, hubungi langsung layanan pelanggan perusahaan yang bersangkutan melalui saluran resmi8.
#4 Alokasi Dana Darurat
Pembentukan dana darurat merupakan langkah proaktif dalam perencanaan keuangan untuk migran. Dana darurat berfungsi sebagai bantalan finansial saat terjadi peristiwa tak terduga seperti bencana alam, masalah kesehatan, atau kehilangan pekerjaan.
Idealnya, besaran dana darurat berkisar antara 3-6 kali pengeluaran bulanan untuk individu lajang dan 6-12 kali pengeluaran bulanan bagi mereka yang memiliki tanggungan keluarga.
#5 Konsultasi Finansialku
Sebagai pelengkap upaya mandiri, Pekerja Migran Indonesia dapat memperoleh rekomendasi finansial yang lebih komprehensif melalui konsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku. Konsultasi ini menawarkan sejumlah manfaat, antara lain:
- Analisis Posisi Keuangan: Evaluasi menyeluruh terhadap kondisi keuangan saat ini, termasuk aset, liabilitas, dan aliran kas.
- Perencanaan Tujuan Keuangan: Penentuan tujuan finansial yang jelas, baik jangka pendek maupun jangka panjang, serta penyusunan strategi untuk mencapainya.
- Manajemen Risiko: Pembentukan portofolio proteksi yang sesuai untuk mengantisipasi risiko finansial yang mungkin terjadi.
- Alokasi Aset: Penyusunan strategi investasi yang optimal berdasarkan profil risiko dan tujuan keuangan individu.
- Perencanaan Keuangan Komprehensif: Perencanaan keuangan terintegrasi yang mencakup berbagai aspek, mulai dari pengelolaan anggaran hingga perencanaan pensiun.
Segera booking jadwal konsultasi bersama Perencana Keuangan Finansialku melalui WhatsApp 0851 5866 2940 atau klik banner untuk info lengkapnya.
Pertahankan Kesehatan Finansial Anda!
Perencanaan keuangan yang matang menjadi kunci keberhasilan bagi para pekerja migran Indonesia. Melalui pendidikan finansial, pembentukan dana darurat, dan konsultasi dengan perencana keuangan, para pekerja migran dapat membangun masa depan finansial yang lebih cerah.
Untuk mendapatkan panduan yang lebih personal dan komprehensif, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku.
Selama konsultasi, Anda akan diarahkan untuk menyusun anggaran sesuai gaya hidup, mewujudkan tujuan finansial, hingga saran produk investasi. Hubungi melalui WhatsApp 0851 5866 2940 untuk informasi lebih lanjut.
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Demikian pembahasan tentang perencanaan keuangan untuk migran. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.
Mari bantu lebih banyak orang memahami perencanaan keuangan untuk migran dengan membagikan informasi ini di media sosial. Terima kasih!
Editor: Ratna Sri Haryati
Sumber Referensi:
- Admin. 20 November 2019. 5 Masalah Keuangan yang Dialami Generasi Milenial. Kontan.co.id – https://bit.ly/40p1vO4
- Admin. 30 September 2024. Mengapa Literasi Keuangan Penting dan Cara Meningkatkannya. idscore.id – https://bit.ly/3YwkKTp
- Admin. Cara Mencegah Agar Tidak Terkena Penipuan. help.modalku.co.id – https://bit.ly/4f5FtVd
- Admin. Inilah 5 Cara Menabung yang Benar menurut Pakar Keuangan. Cimbniaga.co.id – https://bit.ly/3C40Jfj
Sumber Gambar:
- Cover – Freepik
Referensi Tambahan