INIPASTI.COM, Makassar – Pesantren Mahasiswa KH Djamaluddin Amien (Pesmadina) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar Pelatihan Musyrif-Musyrifah selama dua hari, Sabtu-Ahad, 3–4 Mei 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula Syamsuddin Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar.
Kegiatan ini mengusung tema “Optimalisasi Militansi Musyrif-Musyrifah, Mewujudkan Pesmadina sebagai Wadah Penetas Kader Belia Pilar Utama Muhammadiyah.”
Kegiatan mulai dibuka pukul 08.30 WITA dan diisi dengan berbagai materi pembinaan serta diskusi kepemimpinan berbasis nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan.
Wakil Rektor III Unismuh, Dr. KH. Mawardi Pewangi, yang membuka acara pelatihan dan menekankan pentingnya memahami dan menerapkan 3 kepribadian Musyrif-Muysrifah dalam membina Mahasantri yaitu rasa kepekaan, tanggung jawab, dan kasih sayang. Itulah upaya mencetak kader belia pilar utama Muhammadiyah.” ujar Mawardi.
Ia juga mengingatkan, kesuksesan tak boleh menjadikan seseorang sombong biasakan bersyukur dalam keadaan apapun dan perbanyak sabar,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Mawardi juga mendorong terwujudnya pengembangan kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), khususnya UKM Tilawah dan Tahfidz dan Tilawah. Menurutnya, perlu ada pembinaan tilawah dan tahfidz yang terpusat di Pesmadina atau Ma’had.
“Segera siapkan program daurah tahfidz dan kursus bahasa Arab selama dua bulan. Jangan biarkan pesantren kosong dari aktivitas. Kegiatan harus terus diisi, termasuk kursus Keislaman dan Kemuhammadiyahan, ujarnya kepada pengurus lembaga.
Ia juga menyarankan agar para musyrif dan musyrifah diberikan waktu refreshing setelah masa tugas tertentu. “Agar tetap semangat dan tidak jenuh, perlu ada jeda waktu untuk penyegaran,” katanya.
Pelatihan Musyrif-Musyrifah ini menjadi bagian dari upaya Pesmadina Unismuh dalam menyiapkan pembina mahasiswa yang tidak hanya cakap secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual dan emosional.
Sementara itu, Ketua Konsorsium Pesmadina, Sitti Chaerani Djaya, S.Sos, M.Pd, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat peran Pesmadina sebagai laboratorium kader. “Kami ingin menciptakan kader yang tidak hanya unggul dalam ilmu, tetapi juga siap menjadi pilar utama persyarikatan Muhammadiyah di masa depan,” tuturnya.
Ketua Panitia Sartika, menyampaikan bahwa “Pelatihan ini diikuti 42 peserta musyrif dan musyrifah sebagai Tim Kepembinaan Mahasantri. Kegiatan ini bertujuan untuk mencetak Musyrif -Musyrifah untuk memiliki jiwa Militansi sebagai upaya sebagai upaya penggerak kaderisasi di lingkungan pesantren mahasiswa. kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, peserta mendapatkan pembekalan seputar peran musyrif-musyrifah dalam pembinaan spiritual, penguatan karakter, hingga manajemen asrama. Kegiatan ini diharapkan menjadi titik tolak bagi optimalisasi peran Pesmadina dalam mencetak generasi muda yang tangguh dan berintegritas.
Turut hadir dalam acara pembukaan, Direktur PUTM Unismuh Makassar yakni Dr. KH. Abbas Baco Miro, LC, MA, Direktur Ma’had Al-Birr, K.H. Lukman Abdul Shamad, Lc., M.Pd., Wadek IV Fisipol yakni Dr. M. Amin Umar, KA. Prodi Bimbingan Konseling Pendidikan Islam FAI Unismuh, Dr. Alamsyah, para Alumni Musyrif-ah, Pikom IMM Ma’had Al-Birr serta tamu undangan lainnya.