Kapanlagi.com - KLovers, ada kabar yang lagi panas di jagat TikTok nih! Jurnalis dan presenter Najwa Shihab tiba-tiba jadi sorotan dan mendapat banyak komentar pedas dari netizen, tapi kali ini bukan karena liputan investigatifnya. Ceritanya, dalam tayangan di kanal YouTube-nya yang rilis pada Minggu (20/10), Najwa sempat berceletuk soal Presiden Jokowi yang disebutnya "nebeng" pesawat TNI AU. Meskipun langsung meluruskan ucapannya, netizen di TikTok tetap ramai membahas celetukan tersebut.
Jadi begini KLovers, setelah resmi mengakhiri masa jabatannya, Jokowi memang pulang ke Solo bareng Ibu Negara Iriana. Alih-alih naik pesawat komersial, beliau pulang dengan Boeing 737-800 Next Gen milik TNI AU yang bahkan dikawal oleh delapan jet tempur. Saat ngobrol santai di YouTube, Najwa menyinggung soal Jokowi yang 'nebeng' TNI AU, yang segera ia luruskan sebagai 'dianter langsung'.
Yuk, kita ulas kronologi lengkapnya!
1. Kronologi Hujatan Najwa Shihab di TikTok
(source: instagram/@najwashihab)
Nggak lama setelah video itu tayang, celetukan Najwa langsung ramai dibahas oleh netizen, terutama di platform TikTok. Para pengguna TikTok banyak yang merasa ucapan Najwa kurang tepat dan menilai komentar ini terkesan meremehkan. Mereka menganggap celetukan itu tidak menghargai mantan presiden yang masih dihormati, sehingga menjadi pemicu kemarahan di kalangan warga TikTok.
Sejumlah akun kreator besar di TikTok seperti @alinezad dan @awaanstory mulai mengunggah video yang berisi reaksi dan kritik terhadap ucapan Najwa. Alhasil, semakin banyak pengguna yang ikut memberikan pendapat, baik yang mendukung maupun yang mengecam jurnalis senior tersebut.
2. Merambat ke Isu SARA
(source: instagram/@najwashihab)
Perbincangan soal celetukan ini pun berkembang semakin luas dan memanas. Beberapa komentar dari pengguna TikTok bahkan mengarah ke isu SARA, dan sejumlah netizen menyerukan boikot untuk Najwa Shihab. Ada yang menyebut Najwa sebagai 'provokator', hingga menyarankan agar ia 'dipulangkan ke Yaman'. Sebagai publik figur yang biasa bersikap kritis, Najwa kembali menghadapi tuduhan-tuduhan yang cukup berat, seperti anggapan bahwa ia ingin memprovokasi masyarakat atau memiliki sikap antipemerintah.
Sementara itu, netizen di platform lain, seperti X (dulu dikenal sebagai Twitter), memiliki pandangan yang berbeda. Banyak pengguna X yang membela Najwa, menilai bahwa reaksi keras dari sebagian netizen TikTok justru terlalu berlebihan. Beberapa bahkan berpendapat bahwa serangan-serangan ini adalah bentuk 'pembunuhan karakter' terhadap Najwa Shihab yang selama ini dikenal vokal dalam mengkritik berbagai kebijakan publik dan pemerintahan. Di mata mereka, Najwa hanya sedang melakukan tugasnya sebagai jurnalis yang kritis dan tak takut bersuara.
3. Peran Media Sosial dalam Membangkitkan Pro-Kontra
Perdebatan ini membuka diskusi lebih dalam tentang bagaimana media sosial bisa memicu kontroversi yang berlebihan dan mengubah celetukan singkat menjadi bahan perdebatan besar. Fenomena ini juga menunjukkan bagaimana para netizen bisa bereaksi secara emosional dan terkadang tidak proporsional terhadap suatu isu. Dalam hitungan jam, sebuah video yang niatnya hanya percakapan biasa bisa menjadi viral dan menciptakan perpecahan pandangan di antara para pengguna media sosial.
Banyak yang menilai, kasus ini jadi refleksi soal kebebasan berekspresi di media sosial yang di satu sisi membuka ruang diskusi publik, tapi di sisi lain juga rentan menimbulkan kesalahpahaman dan perdebatan sengit.
Fenomena ini menjadi pengingat untuk lebih bijak dalam menanggapi konten, karena seperti kata pepatah, kalau bukan sekarang, kapanLagi?