Mano Menezes, Kisah Pelatih Sepak Bola Brasil yang Menghadapi Tantangan dan Kebangkitan Karier

1 week ago 9

Kapanlagi.com - Mano Menezes, sosok yang tak asing lagi dalam kancah sepak bola Brasil, kini kembali mencuri perhatian setelah ditunjuk sebagai pelatih kepala klub legendaris, Fluminense. Dengan pengalaman yang melimpah dan rekam jejak yang mengesankan, perjalanan kariernya telah membawa dia melewati berbagai tantangan dan pencapaian gemilang, termasuk saat membesut tim nasional Brasil.

Namun, perjalanan Mano bukanlah tanpa rintangan. Ia sempat mengalami pemecatan dari beberapa klub besar, namun semangatnya untuk terus berkontribusi dalam dunia sepak bola tak pernah pudar. Panggilan akrab "Mano," yang berarti saudara laki-laki dalam bahasa Portugis, ternyata berasal dari julukan yang diberikan oleh saudara perempuannya saat ia masih kecil.

Karier kepelatihan Mano dimulai pada akhir 1980-an, dan sejak saat itu, ia telah merasakan suka dan duka yang tak terhitung jumlahnya. Dari klub-klub papan atas hingga tim nasional, setiap langkahnya menjadi bagian dari kisah menarik yang terus berlanjut. Kini, dengan tantangan baru di Fluminense, kita semua menantikan bagaimana Mano Menezes akan mengukir prestasi di panggung sepak bola Brasil yang semakin kompetitif!

1. Awal Karier dan Pengalaman Bermain di Klub Lokal

Mano Menezes, sosok yang lahir pada 11 Juni 1962 di Passo do Sobrado, Brasil, memulai perjalanan sepak bolanya di klub amatir EC Rosrio, tempat di mana sang ayah menjabat sebagai presiden. Dengan semangat yang membara, ia mengawali karier sebagai penyerang, sebelum menemukan panggilan sejatinya di posisi bek tengah yang membuatnya dikenal.

Setelah mengukir prestasi bersama Fluminense de Mato Leito dan Guarani de Venncio Aires dengan meraih gelar Campeonato Gacho de Futebol Amador pada tahun 1988, Menezes mengambil langkah berani untuk pensiun dari dunia pemain pada 1989. Ia kemudian beralih ke kursi pelatih, melanjutkan kecintaannya pada sepak bola yang tak pernah pudar.

2. Menjadi Pelatih dan Karier Awal di Guarani

Setelah mengakhiri kariernya sebagai pemain, Menezes memulai petualangan baru di dunia kepelatihan dengan bergabung sebagai asisten pelatih tim U-20 Guarani pada tahun 1992. Setahun kemudian, ia dipercaya menjabat sebagai pelatih kepala, yang menjadi titik awal perjalanan panjangnya dalam membangun karier kepelatihan.

Meskipun sempat mengalami pemecatan saat menjabat pelatih kepala tim utama Guarani pada tahun 1997, semangatnya tak padam. Menezes terus mengasah kemampuannya dengan belajar dari sang maestro Paulo Autuori di Cruzeiro, menyerap berbagai teknik dan strategi.

Pada tahun 2000, ia diangkat sebagai pelatih Internacional U-17 dan kembali ke Guarani pada tahun 2002, di mana ia sukses membawa klub tersebut meraih posisi teratas di babak kedua Campeonato Gacho.

3. Kesuksesan di 15 de Novembro dan Pengalaman Melatih Caxias

Pada musim 2004, Menezes memulai perjalanan gemilangnya sebagai pelatih 15 de Novembro, membawa klub tersebut melangkah hingga semifinal Copa do Brasil 2004 dengan prestasi mengesankan mengalahkan Vasco da Gama. Keberhasilan ini membuka jalan bagi Menezes untuk mengasah bakatnya di Caxias, sebuah klub di Serie B Brasil.

Di sana, ia memikat perhatian banyak orang dengan kepemimpinannya yang handal dan strategi permainan yang terencana dengan baik. Meskipun belum mengoleksi banyak trofi bergengsi, jejak langkahnya di Caxias menjadi bukti nyata dari konsistensi dan kemampuan taktisnya, mengukir namanya dalam sejarah sepak bola Brasil.

4. Puncak Karier Bersama Grmio dan Corinthians

Pada tahun 2005, Menezes memulai perjalanan gemilangnya sebagai pelatih kepala Grmio yang saat itu terpuruk di divisi kedua. Berkat kepemimpinannya yang inspiratif, Grmio berhasil bangkit dan melesat ke Serie A Brasil, sekaligus meraih gelar Campeonato Gacho 2006. Puncak prestasinya terjadi saat timnya melangkah ke final Copa Libertadores 2007, meski harus mengakui keunggulan Boca Juniors.

Tidak lama setelah itu, pada tahun yang sama, Menezes menerima tantangan baru sebagai pelatih Corinthians. Di sana, ia kembali menunjukkan kehebatannya dengan mengantarkan klub meraih gelar Campeonato Paulista dan Copa do Brasil, serta mengamankan tiket untuk berlaga di Copa Libertadores musim 2010.

5. Melatih Tim Nasional Brasil dan Pemecatan dari Timnas

Karier Menezes mencapai puncak gemilang pada Juli 2010 ketika ia diangkat sebagai pelatih Tim Nasional Brasil, menggantikan Dunga yang sebelumnya menjabat. Awalnya, debutnya di kursi kepelatihan terlihat menjanjikan, namun hasil mengecewakan di Copa America 2011 mulai menggoyahkan posisi kepemimpinannya.

Tekanan semakin meningkat setelah kekalahan pahit di final Olimpiade London 2012 melawan Meksiko, yang membuat harapan Brasil untuk meraih medali emas sirna. Akhirnya, pada 23 November 2012, ia dipecat dari jabatannya, meski banyak yang mengakui kontribusinya dalam membangun fondasi tim, kegagalannya membawa Brasil meraih prestasi di turnamen besar menjadi alasan utama di balik keputusan tersebut.

6. Kembali ke Klub-Klub Brasil dan Kini Melatih Fluminense

Setelah mengalami pemecatan dari jabatan pelatih Timnas Brasil, Menezes kembali mengarungi dunia sepak bola di klub-klub Brasil, termasuk Flamengo, Corinthians, Cruzeiro, dan Palmeiras. Pada Juli 2024, ia resmi menjabat sebagai pelatih kepala Fluminense, di mana semangat juangnya untuk mengangkat tim tersebut ke puncak klasemen kembali berkobar.

Dengan pengalaman bertahun-tahun di dunia kepelatihan, Menezes tak gentar menghadapi berbagai tantangan dari klub ke klub, dan ia merasa terhormat dapat kembali memimpin Fluminense dalam perjalanan menuju kejayaan.

7. Mengapa Mano Menezes dipecat dari Tim Nasional Brasil?

Setelah perjalanan yang penuh harapan, Mano Menezes harus merelakan kursi kepelatihan Tim Nasional Brasil pada tahun 2012. Langkah ini diambil setelah Brasil gagal meraih medali emas di Olimpiade 2012 dan menunjukkan performa yang mengecewakan di Copa America 2011.

Keputusan ini menandai akhir dari babak yang penuh tantangan dalam kariernya, di tengah sorotan publik yang menginginkan kejayaan Selecao kembali bersinar.

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|