Kapanlagi.com - Andrea Iannone, pembalap asal Italia yang dijuluki "The Maniac," telah mencuri perhatian dunia dengan gaya balapnya yang agresif dan penuh adrenalin. Kariernya dimulai di ajang Grand Prix Sepeda Motor, dan ia telah menjajal berbagai kelas balap, mulai dari 125cc, Moto2, hingga puncaknya di MotoGP.
Pria kelahiran 9 Agustus 1989 ini dikenal karena semangatnya yang membara di setiap balapan, menciptakan momen-momen mendebarkan yang membuat penggemar terpesona. Iannone terakhir kali tampil di kelas MotoGP bersama tim Suzuki Ecstar dari 2017 hingga 2019, sebelum melanjutkan petualangannya dengan Gresini Racing, berkolaborasi dengan Aleix Espargaro.
Perjalanan karier Iannone di dunia balap dipenuhi dengan kisah-kisah menarik dan prestasi yang mengesankan, menjadikannya sosok yang tak terlupakan di lintasan. Siapakah yang tidak terkesima dengan aksi-aksi berani dan gaya khasnya yang selalu memikat? Iannone memang layak mendapatkan tempat istimewa di hati para penggemar balap!
1. Awal Karier dan Debut di 125cc
Iannone memulai perjalanan balapnya dengan berani menaklukkan dunia pocket bike, sebelum melesat ke kejuaraan nasional di Italia dan Spanyol. Keberhasilannya di pentas nasional menjadi batu loncatan untuk melangkah ke ajang bergengsi Grand Prix 125cc pada tahun 2005.
Meski awal kariernya di sana tidak begitu gemilang, Iannone akhirnya mencetak sejarah dengan meraih kemenangan pertamanya di Shanghai pada 4 Mei 2008, saat hujan deras mengguyur sirkuit. Sebelumnya, prestasi terbaiknya adalah posisi ke-9 di Grand Prix Turki dan Prancis pada tahun 2007.
Memasuki musim 2009, Iannone tampil mengesankan dengan meraih dua kemenangan berturut-turut di dua seri pembuka, menjadikannya sebagai salah satu kandidat kuat juara dunia. Sayangnya, hanya satu kemenangan tambahan yang berhasil diraihnya sepanjang musim, dan ia pun harus puas menutup tahun di peringkat ke-7 klasemen.
2. Naik Kelas ke Moto2 dan Hasil yang Fluktuatif
Pada tahun 2010, Iannone melangkah ke kelas Moto2 dan langsung mencuri perhatian dengan performa yang penuh warna. Setelah memulai musim dengan hasil yang kurang memuaskan, ia bangkit dan meraih kemenangan gemilang di sirkuit Mugello dan Assen dari posisi terdepan.
Meski sempat terlibat insiden di Barcelona yang mengakibatkan penalti, semangat juangnya tak pudar; ia menambahkan satu lagi trofi kemenangan di Aragon dan menutup musim dengan bangga di peringkat ketiga klasemen.
Musim 2011 menjadi roller coaster bagi Iannone, di mana ia menjadi salah satu dari sedikit pembalap yang mampu meraih lebih dari satu kemenangan, meski ketidakkonsistenan di kualifikasi membuatnya sering terlempar dari sepuluh besar.
Namun, kerja kerasnya membuahkan hasil manis saat ia menaklukkan Alex de Angelis di seri Valencia, mengamankan posisi ketiga di akhir musim. Tahun 2012, Iannone tetap bersinar di Moto2 dengan finis kedua di Grand Prix Qatar dan akhirnya meraih kemenangan pertamanya di Grand Prix Catalunya.
Momen paling mengesankan terjadi saat ia merayakan kemenangan di Mugello dengan mengenakan kostum pemadam kebakaran, sebuah aksi yang membuatnya semakin dikenal dan diingat oleh para penggemar.
3. Karier di MotoGP dan Bergabung dengan Tim Pramac Ducati
Pada tahun 2011, Iannone mendapatkan peluang emas untuk menjajal motor Ducati bersama tim Pramac, menggantikan Loris Capirossi yang legendaris. Meskipun sempat mempertimbangkan pilihan lain, Iannone memilih untuk tetap bersaing di Moto2 pada musim 2012.
Namun, tahun 2013 menandai debutnya yang gemilang di MotoGP, bergabung dengan Pramac Ducati dan berpartner dengan Ben Spies. Di arena balap yang penuh tantangan ini, Iannone semakin mengukuhkan dirinya sebagai pembalap yang tak kenal takut, dengan gaya balap agresif yang memikat. Ia terus berjuang untuk meraih prestasi terbaik di tengah persaingan sengit melawan para raja lintasan.
4. Bergabung dengan Suzuki dan Berkompetisi Bersama Gresini Racing
Antara tahun 2017 hingga 2019, Iannone menjadi bagian dari tim Suzuki Ecstar di ajang MotoGP, di mana ia kembali menunjukkan semangat balapnya yang menggebu-gebu, sehingga tak heran jika ia dijuluki "The Maniac."
Pada tahun 2019, ia melanjutkan perjalanan kariernya dengan bergabung bersama Gresini Racing dan rekannya Aleix Espargaro, semakin mengukuhkan posisinya di kelas tertinggi balap motor berkat pengalaman berharga bersama sejumlah tim besar.
5. Julukan Unik
Sepanjang perjalanan kariernya yang penuh warna, Iannone telah mengukir berbagai julukan unik yang mencerminkan karakter agresifnya di lintasan balap. Dari "The Incredible Ianhulk" yang menggebrak Sirkuit Misano pada 2010, hingga "Crazy Joe" dan "Maniac Joe" yang menghiasi tahun 2012, setiap julukan seakan menjadi cerminan semangat juangnya.
Tak hanya itu, momen tak terlupakan terjadi saat ia berlaga di Mugello dengan kostum mirip pemadam kebakaran, yang melahirkan julukan "Joe the Firefighter." Semua julukan ini, terutama "The Maniac," telah menjadi ikon yang tak terpisahkan dari gaya balapnya yang penuh semangat dan keberanian.