Financial anxiety menjadi masalah baru bagi masyarakat era digital. Tahukah Anda makna istilah ini?
Simak ulasan Finansialku berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!
Mengenal Financial Anxiety, Masalah Utama Gen Z Kelas Menengah!
The Motley Fool Ascent’s 2024 Financial Stress, Anxiety, and Mental Health Survey mengungkapkan bahwa lebih dari 50% dari 2.000 responden mengalami stres atau kecemasan setidaknya tiga hari dalam seminggu.
Secara keseluruhan, responden menilai intensitas stres keuangan mereka cukup tinggi, dengan skor rata-rata 3,2 dari 5.
Penelitian menunjukkan bahwa baik financial anxiety objektif, seperti pendapatan rendah atau beban utang tinggi, maupun stres keuangan subjektif, seperti persepsi negatif terhadap kondisi keuangan, dapat memicu masalah kesehatan mental.
Survei ini juga menunjukkan bahwa Generasi Z lebih rentan mengalami stres keuangan dibandingkan generasi lainnya. Sebanyak 62% dari mereka mengaku stres lebih dari tiga hari seminggu, sementara 20% merasakan kecemasan keuangan setiap hari1.
Apa Itu Financial Anxiety?
Kecemasan finansial atau financial anxiety, adalah kondisi psikologis di mana individu mengalami ketidaknyamanan dan tekanan yang signifikan terkait dengan pengelolaan keuangan pribadinya2.
Kondisi ini tidak semata-mata ditentukan oleh jumlah kekayaan yang dimiliki, melainkan lebih kepada persepsi individu terhadap kemampuannya mengelola keuangan dan ketidakpastian akan masa depan finansial.
Financial anxiety dapat berdampak buruk pada berbagai aspek kehidupan.
Stres yang berkepanjangan akibat kondisi ini dapat merusak kualitas hidup secara keseluruhan, mengganggu kesehatan mental, serta agar dapat segera mencari solusi dan mencegah dampak negatif yang lebih luas3.
[Baca Juga: Panduan Pengelolaan Keuangan yang Tepat Berdasarkan Usia]
Gejala Financial Anxiety
Pakar Mindfulness Adjie Santosoputro mengungkap bahwa financial anxiety memiliki sejumlah gejala, antara lain:
#1 Kecemasan Berlebih Mengenai Situasi Keuangan
Kecemasan berlebihan merupakan gejala awal dari financial anxiety. Dalam tahap wajar, merasa cemas terhadap kondisi keuangan yang kurang menguntungkan adalah hal yang lumrah.
Namun, penting untuk membedakan kecemasan normal dengan gangguan kecemasan yang lebih serius.
Salah satu indikator gangguan kecemasan adalah ketika sifat cemas tersebut sangat intens hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti kesulitan tidur, merusak hubungan interpersonal, serta memicu kemarahan, agresivitas, atau bahkan tindakan kekerasan4.
#2 Kecemasan yang Mengganggu Produktivitas
Financial anxiety menciptakan dilema produktivitas. Di satu sisi, dapat memicu penurunan motivasi dan semangat kerja.
Di sisi lain, dapat mendorong individu untuk bekerja secara berlebihan, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan kinerja jangka panjang.
[Baca Juga: Wealth Management dan Manfaatnya untuk Masa Depan Keuangan]
#3 Penurunan Ketenangan Mental
Financial anxiety yang kronis dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan tidur, kesulitan berkonsentrasi, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.
Siklus kekhawatiran yang tak kunjung usai ini dapat menghambat kemampuan individu untuk beristirahat dengan baik dan menikmati hidup.
#4 Menghindari Topik Keuangan
Salah satu indikasi financial anxiety adalah kecenderungan untuk menghindari pembahasan terkait kondisi keuangan.
Perasaan bersalah yang mendalam seringkali menyertai tindakan konsumtif—termasuk untuk kebutuhan primer, yang pada dasarnya merupakan manifestasi dari ketakutan akan ketidakstabilan finansial.
#5 Menghindari Pelunasan Utang
Perilaku penundaan dalam pembayaran utang atau cicilan seringkali ditemukan pada individu yang memiliki kecemasan keuangan.
Meskipun memiliki kapasitas untuk melunasi kewajiban finansialnya, kekhawatiran akan potensi pengeluaran tak terduga mendorong mereka untuk menunda pembayaran5.
#6 Merasa Bersalah Saat Menggunakan Uang
Individu dengan kecemasan keuangan seringkali memiliki perspektif bahwa setiap pengeluaran merupakan potensi pemborosan. Hal ini tercermin dari perasaan bersalah yang muncul setelah melakukan transaksi, seolah-olah dana tersebut seharusnya digunakan untuk tujuan yang lebih produktif.
#7 Sulit Menentukan Prioritas
Kecemasan finansial yang berlebihan dapat menghambat kemampuan kognitif seseorang, termasuk dalam hal membuat keputusan dan menetapkan prioritas keuangan.
Kondisi ini seringkali memicu perasaan gelisah dan tidak percaya diri, sehingga individu kesulitan dalam merumuskan strategi pengelolaan keuangan yang rasional.
Cara Mengatasi Financial Anxiety
Financial anxiety adalah masalah yang umum dihadapi banyak orang. Namun, dengan pemahaman dan strategi yang tepat, masalah ini dapat diatasi. Berikut adalah beberapa langkah konkret yang dapat Anda terapkan:
#1 Tingkatkan Literasi Keuangan
Kurangnya pengetahuan tentang keuangan seringkali menjadi akar permasalahan. Dengan meningkatkan literasi keuangan, Anda dapat mengambil keputusan finansial yang lebih baik.
Manfaatkan berbagai sumber belajar seperti artikel Finansialku, buku, seminar, kelas online, atau konsultasi dengan ahli keuangan Finansialku.
Akses ebook Finansialku secara gratis di Perpustakaan Finansialku. Download sekarang!
#2 Fokus pada Tujuan Pribadi
Setiap individu memiliki kondisi keuangan yang unik. Oleh karena itu, penting untuk menghindari perbandingan dengan orang lain.
Fokuslah pada tujuan finansial pribadi Anda dan buat rencana yang realistis untuk mencapainya. Ingatlah bahwa mencapai kebebasan finansial adalah sebuah proses yang membutuhkan kesabaran dan konsistensi.
[Baca Juga: Gaji Istri Lebih Besar dari Suami, Ini Tips Sukses Atur Keuangannya]
#3 Prioritaskan Kebutuhan
Membuat prioritas keuangan adalah langkah penting dalam mengelola keuangan dengan efektif. Identifikasi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan, serta tujuan jangka panjang seperti pendidikan atau pensiun. Alokasikan anggaran Anda sesuai dengan prioritas yang telah ditetapkan.
Jika masih bingung bagaimana menentukan prioritas, yuk tonton video ini.
#4 Rencanakan Keuangan Anda
Perencanaan keuangan yang baik adalah kunci untuk mencapai stabilitas finansial. Buat anggaran bulanan untuk mengelola pengeluaran sehari-hari.
Selain itu, jangan lupa untuk menyisihkan sebagian penghasilan untuk dana darurat, investasi, dan tujuan jangka panjang lainnya. Dengan perencanaan yang matang, Anda dapat mengurangi ketidakpastian dan kecemasan terkait keuangan.
Dalam hal ini, Anda bisa gunakan jasa ahli untuk membantu Anda merencanakan keuangan. Lakukan konsultasi bersama Perencana Keuangan Finansialku untuk dapatkan strategi tepat agar rencana Anda terwujud.
Hubungi dan buat janji konsultasi melalui WhatsApp 0851 5866 2940. Klik banner untuk info lengkapnya.
Waspadai Financial Anxiety!
Financial anxiety, terutama di kalangan generasi Z, telah menjadi isu yang semakin menonjol. Kondisi ini ditandai dengan kecemasan berlebihan terhadap situasi keuangan, gangguan produktivitas, dan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.
Untuk mengatasi financial anxiety, penting bagi individu untuk meningkatkan literasi keuangan, fokus pada tujuan pribadi, memprioritaskan kebutuhan, dan merencanakan keuangan dengan baik.
Bagi Anda yang ingin mendapatkan saran finansial yang lebih komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan.
Dengan bantuan seorang perencana keuangan, Anda dapat menyusun strategi keuangan yang efektif dan mencapai tujuan finansial Anda.
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Demikian pembahasan tentang financial anxiety. Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar di bawah ini.
Jangan lupa bagikan artikel ini di media sosial agar lebih banyak yang paham. Terima kasih!
Editor: Ratna Sri Haryati
Sumber Gambar:
- Cover – Freepik
Referensi Tambahan