1 week ago
18
SULTRAKINI.COM: KENDARI — Forum Lingkar Pena (FLP) Sulawesi Tenggara terus memperluas jejaring literasi dengan membentuk ranting baru di Universitas Halu Oleo (UHO). Kegiatan yang digelar selama sepekan ini menjadi langkah awal FLP Sultra untuk menghadirkan ruang belajar kepenulisan, kreativitas, hingga pengembangan karakter bagi mahasiswa dan anak muda di Kota Kendari.
Ketua FLP Sultra, Riska Mardiana Ningsih, S.Pd., menjelaskan bahwa FLP merupakan komunitas literasi nasional yang tersebar di seluruh Indonesia hingga mancanegara seperti Jepang, China, dan Korea. Di Sulawesi Tenggara sendiri, FLP memiliki tiga cabang aktif, yakni Kendari, Kolaka, dan Baubau.
“Ini gerbang awal. Kami baru menyelesaikan kepengurusan, dan dari situ kembali membentuk ranting-ranting, termasuk di Universitas Halu Oleo. Ke depan, seluruh kampus dan sekolah menjadi target pembentukan ranting baru,” jelasnya.
Riska mengungkapkan bahwa FLP Sultra kini memiliki tiga fokus utama dalam pembinaan komunitas, yakni:
1. Kepenulisan dan literasi
2. Leadership dan keorganisasian
3. Speaking serta media kreatif
Setelah pembentukan ranting, FLP akan membagi anggota dalam kelompok berdasarkan minat untuk mengembangkan kemampuan mereka secara lebih terarah.
Di tengah derasnya arus informasi dan konten negatif di media sosial, FLP ingin menjadi ruang bagi anak muda untuk menggunakan media secara positif.
Riska menegaskan bahwa FLP bertujuan membangun kemampuan literasi sekaligus menjadi wadah pengembangan skill generasi muda.
“Media sekarang mudah diakses, tapi hal negatif juga mudah tersebar. Kami ingin menggandeng anak muda agar bisa menggunakan literasi untuk menyebarkan hal positif, sekaligus menggali skill mereka, baik leadership, soft skill, maupun kepenulisan,” ujarnya.
Ranting FLP UHO langsung disambut antusias oleh puluhan mahasiswa. Meski publikasi hanya berlangsung tiga hari, peserta yang hadir mencapai puluhan orang mahasiswa dan mahasiswi uho, ini menjadi salah satu rasa bangga kami.
“Masya Allah, antusias mahasiswa UHO luar biasa. Tantangannya hanya bagaimana kita menyediakan wadah untuk menyalurkan minat mereka,” tuturnya.
Riska menilai mahasiswa memiliki potensi besar, tinggal bagaimana komunitas memberi ruang agar mereka bisa berkarya melalui event, pelatihan, hingga program kreatif lainnya.
Di akhir wawancara, ia mengajak mahasiswa dari berbagai kampus untuk bergabung bersama FLP Sultra.
“Harapan kami, FLP menjadi wadah bermanfaat bagi seluruh anak muda—bukan hanya di UHO, tetapi juga IAIN, UMK, Mandala, Poltekes, dan kampus lainnya. Mari belajar bersama menyebarkan literasi positif dan mengembangkan skill kita,” tutupnya.
Laporan: Andi Mahfud
