INIPASTI.COM, MAKASSAR – Penyakit jantung saat ini menjadi salah satu penyebab kematian utama di Indonesia, dimana data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan sekitar 1,5 juta orang di Indonesia menderita penyakit jantung koroner, bahkan setiap tahun lebih dari 300 ribu kasus baru penyakit jantung dilaporkan dengan angka kematian mencapai 45 persen.
Hal ini diungkapkan dr. Sugisman, Sp.BTKV (K) yang merupakan Dokter Spesialis Bedah Thorax Kardiovaskular Konsultan Bedah Jantung Dewasa, dari RS Premier Bintaro, Jakarta saat membawakan materi dalam media tour “Perkembangan Bedah Jantung Terkini”, Sabtu (27/9) di Hyatt Place.
Menurutnya, penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di Indonesia dengan prevalensi yang terus meningkat setiap tahunya, salah satu penyebabnya lifestyle atau gaya hidup masyarakat saat ini.
Ia menambahkan,dengan gaya hidup di masyarakat saat ini penyakit jantung mulai dirasakan mereka yang berusia produktif, bahkan dirinya mengaku pernah menangani operasi bypass jantung pada pasien dengan umur 25 tahun. Dan mereka dibawah 60 hingga 70 tahun untuk penanganan kasus bedah jantung kurang ditemukan. Walaupun begitu, diakuinya masyarakat mulai sadar pentingnya kesehatan jantung dengan mulai berolahraga.
“Sekarang ini mereka yang terkena penyakit jantung sudah berada pada usia produktif, terutama diusia 40 – 50 tahun, bahkan ada yang masih muda harus menjalani operasi bedah jantung, bahkan saya pernah melakukan bypass pada pasien umur 25 tahun,”terangnya
Untuk itu, dr.Sugisman mengajak masyarakat untuk bisa rutin memeriksakan kesehatan, melalui Medical Chek Up yang rutin minimal per enam bulan sekali, atau setahun sekali apalagi jika memiliki riwayat seperti hipertensi, dan jika mendapat serangan seperti nyeri dada sebaiknya segera melakukan pemeriksaan.
“Banyak gejala klasik yang didapati, mereka penderita jantung namun yang paling banyak adalah nyeri dada, namun ini harus dilakukan pemeriksaan lebih dahulu sebelum akhirnya mengeliminasi jika yang terjadi bukan karena penyait jantung. Jika mengalami nyeri dada sebelah kiri, menjalar hingga ke bahu disertai keringat dingin , dan semakin banyak kemungkinan bisa terkena. Karena ada juga nyeri dada disebabkan karena benturan dimana, gejalanya hanya sebentar dan hilang,” ucapnya
Ia menyatakan untuk memastikan itu, langkah yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan EKG atau rekam jantung untuk mengetahui kondisi sebenarnya, sehingga dapat mengeliminasi kemungkinan tersebut. Selain itu, jika kemudian mendapat ada yang mengalami sesak napas, ini juga harus dibutuhkan pemeriksaan lengkap.
“Ketika mendapati gejala sesak napas, pemeriksaan lengkap harus dilakukan karena bisa saja justru orang ini sudah mengalami penyakit jantung yang sudah lama atau stadium lanju atau penyakit jantung kronik. Sesak napas bisa berkaitan dengan penyakit paru -paru ,tapi bisa juga karena penyakit jantung makanya, harus diperiksa sebelum mengeliminasinya, jika masih tahap awal maka bisa segera diobati, memang jika sudah berlanjut ada yang namanya tindakan selanjutnya,” paparnya.
Ia menyatakan pentingnya menjaga kesehatan jantung, ibarat mobil jantung adalah mesin yang menjalankan semua organ didalam tubuh,” Ketika mobil bermasalah maka harus turun mesin, harus dilakukan perbaikan. Begitu juga, saat jantung bermasalah maka harus dilakukan perawatan, banyak yang takut ketika di vonis harus melakukan operasi jantung karena resikonya kematian, padahal ini bisa terjadi jika tidak dilakukan pengobatan,” ucapnya. (In)