Cara Memulai Investasi Emas untuk Pemula: Strategi Aman dan Menguntungkan

1 day ago 5

Emas cocok dijadikan instrumen investasi untuk pemula. Agar tidak salah langkah, kamu perlu mengenali cara berinvestasi emas yang tepat.

Silakan simak pembahasan Finansialku berikut untuk mengetahui informasi selengkapnya!

Summary:

  • Berinvestasi emas cocok menjadi investasi jangka panjang, karena hampir tidak tergerus inflasi sehingga bisa untuk mewujudkan tujuan keuangan di masa depan.
  • Potensi keuntungan maksimal dari investasi emas bisa diperoleh, salah satunya dengan rutin melakukan analisa perkembangan aset di pasar.

Mengapa Emas Selalu Jadi Pilihan Favorit Investor Indonesia

Di dunia investasi yang terus berubah, emas tetap memegang peranan penting sebagai aset pelindung nilai (safe haven asset). Ketika harga saham fluktuatif atau nilai tukar rupiah melemah, emas justru sering naik nilainya. Tak heran, banyak investor—terutama pemula—memilih emas sebagai langkah pertama mereka dalam membangun portofolio investasi.

Menurut data World Gold Council (2025), permintaan emas global meningkat 7% dibanding tahun sebelumnya. Di Indonesia, tren serupa juga terjadi seiring berkembangnya akses terhadap emas digital dan produk tabungan emas.

Namun, meskipun terlihat sederhana, berinvestasi emas tetap membutuhkan strategi dan pemahaman dasar agar hasilnya optimal dan aman. Artikel ini akan membahas cara memulai investasi emas untuk pemula, termasuk strategi investasi emas, tips memilih jenis emas yang tepat, hingga cara menentukan waktu beli dan jual yang menguntungkan.

[Baca Juga: Investasi Emas: Panduan Lengkap untuk Pemula hingga Ahli di Tahun 2025]

Cara Berinvestasi Emas

Selain bisnis, investasi adalah cara cerdas memperoleh pendapatan. Jika kamu lakukan dengan analisis yang tepat, cara ini bisa menghasilkan keuntungan berkali-kali lipat dari aset yang diinvestasikan.

Salah satu komoditas yang bisa kita jadikan instrumen investasi adalah emas. Logam mulia ini banyak orang pilih lantaran harganya yang stabil dan tidak tergerus inflasi.

Lantas, bagaimana cara berinvestasi emas? Agar tidak bingung, ikuti langkah-langkahnya berikut ini:

#1 Pahami Tujuan dan Profil Risiko Anda

Setiap keputusan investasi harus berangkat dari tujuan finansial dan profil risiko pribadi.

Tanyakan pada diri sendiri:

  • Apakah Anda ingin menyimpan nilai kekayaan (store of value)?

  • Atau ingin mendapatkan keuntungan jangka menengah–panjang dari kenaikan harga emas?

  • Apakah Anda nyaman dengan fluktuasi harga dalam jangka pendek?

Jika tujuan Anda adalah melindungi nilai uang dari inflasi, maka emas cocok sebagai aset konservatif dengan risiko rendah. Namun jika Anda berharap imbal hasil tinggi dalam waktu singkat, emas bukan instrumen spekulatif terbaik karena kenaikannya cenderung stabil dan bertahap. Gunakan fitur Financial Check Up di Finansialku untuk menilai profil risiko Anda sebelum memulai investasi.

#2 Pilih Jenis Emas yang Ingin Dibeli

Ada dua bentuk utama investasi emas: fisik (real asset) dan non-fisik (paper asset).

1. Emas Fisik

Emas fisik terdiri dari:

  • Emas batangan/logam mulia: pilihan terbaik untuk investasi jangka panjang karena kemurnian tinggi dan mudah dijual kembali.

  • Emas perhiasan: memiliki nilai estetika, tetapi harga jual kembali bisa lebih rendah karena potongan biaya pembuatan.

  • Dinar emas: populer di kalangan investor syariah karena berbasis aset riil dan bebas bunga.

Kelebihan emas fisik:

  • Nilainya jelas dan bisa disimpan langsung.

  • Cocok untuk investor konservatif yang ingin pegangan nyata.

Kekurangannya:

  • Perlu tempat penyimpanan aman.

  • Biaya tambahan (safe deposit box atau asuransi).

[Baca Juga: 12 Jenis Investasi Emas Terbaik 2025: Dari Logam Mulia hingga Emas Digital]

2. Emas Non-Fisik

Pilihan ini semakin populer di era digital karena praktis dan transparan. Bentuknya meliputi:

  • Tabungan emas digital di Pegadaian, Tokopedia, atau e-commerce terpercaya.

  • Sertifikat emas digital, di mana Anda memiliki emas yang disimpan oleh lembaga kustodian.

  • Reksa dana emas atau ETF emas, cocok bagi investor yang ingin diversifikasi tanpa harus membeli emas batangan.

Kelebihan emas non-fisik:

  • Tidak perlu penyimpanan fisik.

  • Bisa dibeli mulai dari nominal kecil (bahkan Rp10.000).

  • Mudah dipantau secara online.

#3 Tentukan Platform dan Tempat Pembelian

Berinvestasi emas harus dilakukan melalui penyedia resmi dan diawasi regulator.

Beberapa platform tepercaya di Indonesia antara lain:

  • PT Antam (Logam Mulia) — produsen emas batangan bersertifikat LBMA (London Bullion Market Association).

  • PT Pegadaian (Tabungan Emas) — cocok untuk pembelian bertahap dan penyimpanan aman.

  • Marketplace terdaftar (Tokopedia Emas, Pluang, atau Lakuemas) — menawarkan kemudahan transaksi digital.

  • Bank syariah dan fintech investasi — menyediakan produk reksa dana emas dan sertifikat emas digital.

Hindari membeli emas dari pihak tidak resmi atau MLM yang tidak diawasi Bappebti atau OJK. Pastikan setiap transaksi tercatat dan Anda menerima bukti kepemilikan yang sah.

#4 Tentukan Strategi Investasi Emas yang Tepat

Berikut beberapa strategi investasi emas yang terbukti efektif untuk investor pemula maupun menengah ke atas.

1. Strategi Dollar Cost Averaging (DCA)

Metode ini dilakukan dengan cara membeli emas secara rutin dalam jumlah tetap, misalnya setiap bulan. Dengan cara ini, Anda mendapatkan rata-rata harga beli yang lebih stabil dan mengurangi risiko fluktuasi pasar.

Contoh: Menabung emas Rp1 juta setiap bulan, tanpa peduli harga naik atau turun. Dalam jangka panjang, hasilnya cenderung lebih optimal.

2. Strategi Buy on Weakness

Strategi ini cocok bagi investor yang memahami pergerakan harga emas. Anda membeli emas saat harga sedang turun (correction) dan menjual saat harga naik signifikan.

Namun, strategi ini membutuhkan analisis tren harga dan disiplin tinggi, karena tidak semua penurunan harga adalah sinyal beli yang tepat.

3. Strategi Diversifikasi Portofolio

Jangan letakkan seluruh dana pada emas. Idealnya, porsi investasi emas dalam portofolio Anda berkisar 10–20% dari total aset.

Tujuannya: menjaga keseimbangan antara stabilitas (emas) dan pertumbuhan (saham atau reksa dana).

4. Strategi Tujuan Finansial (Goal-Oriented Investment)

Tentukan tujuan spesifik — misalnya dana pensiun, biaya pendidikan, atau warisan.

Dengan begitu, Anda dapat menyesuaikan tenor, jumlah pembelian, dan bentuk emas yang digunakan.

Contoh: Untuk dana pendidikan anak 10 tahun lagi, Anda bisa menabung emas digital setiap bulan di Pegadaian, lalu mencairkannya sesuai kebutuhan biaya kuliah.

#5 Pantau Pergerakan Harga Emas Secara Berkala

Harga emas dipengaruhi oleh berbagai faktor global, seperti:

  • Inflasi dan suku bunga dunia

  • Nilai tukar dolar AS

  • Ketegangan geopolitik

  • Permintaan industri dan investasi

Gunakan sumber terpercaya seperti World Gold Council, Trading Economics, atau Antam.co.id untuk memantau pergerakan harga. Jangan bereaksi berlebihan terhadap fluktuasi jangka pendek. Fokuslah pada tren jangka panjang dan tujuan investasi Anda.

#6 Ketahui Waktu yang Tepat untuk Membeli dan Menjual

Tidak ada “waktu sempurna” untuk berinvestasi emas. Namun, pola historis menunjukkan:

  • Harga emas cenderung naik saat inflasi meningkat atau pasar saham sedang melemah.

  • Sebaliknya, harga bisa stagnan saat suku bunga tinggi karena investor lebih memilih deposito atau obligasi.

Prinsip sederhana:

“Beli emas saat pasar sedang tenang, jual saat banyak orang panik membeli.”

Untuk investor pemula, fokuslah pada akumulasi aset secara konsisten, bukan spekulasi harga jangka pendek.

#7 Amankan Emas dan Catat Semua Transaksi

Untuk emas fisik:

  • Gunakan safe deposit box (SDB) di bank atau brankas pribadi berkualitas tinggi.

  • Simpan sertifikat keaslian dan nota pembelian di tempat aman.

Untuk emas digital:

  • Gunakan aplikasi resmi dengan verifikasi dua langkah (2FA).

  • Hindari berbagi data akun atau kata sandi.

  • Pastikan emas Anda disimpan di kustodian berizin resmi.

Tips Investasi Emas untuk Pemula

  1. Mulai dari nominal kecil. Anda tidak perlu menunggu punya dana besar.

  2. Jangan terburu-buru menjual. Emas adalah investasi jangka menengah hingga panjang (minimal 3–5 tahun).

  3. Kombinasikan emas fisik dan digital. Keduanya saling melengkapi dalam hal keamanan dan fleksibilitas.

  4. Gunakan aplikasi Finansialku untuk merencanakan investasi. Dengan fitur Financial Planning Tools, Anda bisa mengatur jadwal pembelian emas dan menghitung potensi imbal hasil secara otomatis.

  5. Konsultasikan strategi Anda. Diskusikan bersama Certified Financial Planner (CFP) Finansialku agar portofolio emas Anda sesuai profil risiko dan tujuan keuangan. Hubungi Customer Advisory Finansialku di nomor Whatsapp 08515 5897 1311  atau klik banner di bawah ini dan buat janji konsultasi!

konsul- INVESTASI Q3 23

Perbandingan Singkat: Emas Fisik vs Emas Digital

Aspek Emas Fisik Emas Digital
Bentuk Kepemilikan Barang nyata Sertifikat digital
Penyimpanan Manual (brankas/SDB) Disimpan oleh kustodian
Minimum Pembelian 0,5 gram Rp10.000–Rp50.000
Biaya Tambahan Ada (penyimpanan/asuransi) Rendah atau gratis
Risiko Kehilangan fisik Risiko keamanan digital
Cocok untuk Investor konservatif Investor modern dan mobile

Investasi Emas Adalah Langkah Cerdas, Asal Strateginya Tepat

Emas bukan hanya simbol kekayaan, tetapi juga alat manajemen risiko yang penting dalam portofolio investasi.

Dengan strategi yang tepat — memahami tujuan, memilih jenis emas, menggunakan platform resmi, dan berinvestasi secara konsisten — Anda bisa memperoleh hasil yang aman, stabil, dan menguntungkan.

Dan ingat: investasi yang sukses bukan tentang siapa yang paling cepat memulai, tetapi siapa yang paling disiplin dan memiliki rencana.

FAQ Seputar Cara Berinvestasi Emas

1. Bagaimana cara berinvestasi emas yang aman untuk pemula?

Gunakan platform resmi seperti Antam, Pegadaian, atau aplikasi investasi yang diawasi OJK. Hindari skema MLM emas atau investasi bodong.

2. Berapa modal minimal untuk mulai investasi emas?

Anda bisa mulai dengan Rp10.000–Rp50.000 melalui tabungan emas digital, atau membeli emas fisik 0,5 gram di toko resmi.

3. Kapan waktu terbaik membeli emas?

Idealnya saat harga stabil atau cenderung turun. Namun, lebih penting adalah konsistensi pembelian jangka panjang.

4. Apakah investasi emas cocok untuk semua orang?

Cocok untuk investor konservatif dan moderat yang ingin menjaga nilai kekayaan, bukan mencari keuntungan cepat.

5. Apakah emas bisa dijadikan tabungan pendidikan anak?

Bisa. Emas cocok untuk tujuan jangka menengah seperti dana pendidikan karena nilainya stabil terhadap inflasi.

6. Apakah perlu konsultasi sebelum mulai investasi emas besar?

Sangat disarankan. Konsultasi dengan CFP Finansialku membantu menentukan jenis, jumlah, dan strategi pembelian emas yang paling optimal.

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Sekian pembahasan tentang cara berinvestasi emas. Jika punya pertanyaan mengenai topik ini, kamu bisa sampaikan di kolom komentar.

Belajar investasi makin asyik kalau dilakukan bersama-sama. Yuk share artikel ini ke media sosial agar teman-temanmu ikutan paham. Terima kasih!

Read Entire Article
Finance | Berita| Koran| Selebritis|